Pemotor Knalpot Bising Terpental oleh Tendangan Kungfu Oknum TNI-AD, Aksi Pengantar Jenazah di Manado Meresahkan!!!

MANADO, mejahijau.com – Tendangan kungfu anggota TNI-AD dari Kodam XIII Merdeka-pun menghujam pengendara motor yang berboncengan.

Tendangan kungfu oknum TNI-AD itu seketika membuat pengendara langsung terjungkal jatuh dari motornya. Diduga tiga anggota lainnya ikut menghajar para pemotor knalpot racing yang ketahuan ngegas knalpot racing motornya.

Kejadian terjadi tepat di depan Indomaret di depan Markas Kodam XIII Merdeka, Jalan 14 Februari, Teling Atas, Wanea, Kota Manado, Jumat, (05/01/2024).

Kejadian bermula kericuhan antara pengantar jenazah dengan warga sekitar yang merasa terganggu oleh kebisingan knalpot racing.

Pengendara yang berboncengan yang dihajar itu, setelah ditelisik diduga berasal dari rombongan pengantar jenazah yang kedapatan memicu kebisingan dengan motor knalpot bisingnya.

Mendengar ada keributan di depan markasnya, seketika puluhan anggota TNI-AD Kodam XIII Merdeka keluar menuju jalan raya.

Para tentara tampak berusaha meredam kegaduhan. Lewat unggahan video berdurasi 50 detik itu, tampak anggota TNI-AD berusaha tengahi kericuhan antara warga dengan pengantar jenazah bersama pemotor knalpot bising.

Warga merasa terganggu oleh iring-iringan pengantar jenazah yang hampir menyabot penuh badan jalan dengan menggeber sepeda motor knalpot bising.

Iring-iringan pengantar jenazah rencananya menuju ke pekuburan Teling, namun cek-cok dengan warga tepat di depan Markas Kodam XIII Merdeka.

Tampak salah satu pemotor yang diduga memprovokasi dengan menggeber kendaraan roda dua yang sudah dimodifikasi dengan knalpot racing.

Sontak aksi tersebut mantik amarah sejumlah oknum TNI-AD yang sedang berusaha meredam kegaduhan dan mengurai kemacetan.

Seketika tendangan maut ala Shaolin seorang anggota TNI-AD menghujam pengendara motor hingga terjungkal jatuh.

Terkait kejadian, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIII Merdeka, Kolonel Mujahidin mengatakan, informasi yang ia terima kejadian bermula dari kericuhan antar warga.

“Kalau saya monitor kejadiannya antar warga. Jadi ada warga yang merasa terganggu kemudian bereaksi,” katanya.

Lanjut dijelaskan, iring-iringan pengantar jenazah sempat berhenti dan warga tidak bisa lewat kemudian memprotesnya.

Terkait pemukulan warga oleh oknum tentara berseragam TNI, Kolonel Mujahidin mengatakan, aksi tersebut terjadi setelah kejadian utama.

Katanya, TNI-AD sudah paham betul bagaimana menahan diri dan tidak terpancing emosi.

“Kami berupaya menahan emosi. Tapi hal-hal seperti ini kan tidak direncanakan,” tandasnya kepada wartawan.(*/tr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *