MANADO, mejahijau.com – Mayjen TNI-AD (Purn) Yulius Selvanus Komaling yang populer dengan YSK terpantau berbaur dengan segenap warga Jalan Roda – Wenang, Manado, Senin, (09/19/2023).
Menariknya saat diintip wartawan ternyata pensiunan Jenderal Bintang Dua ini berbaur dalam permainan gaplek atau domino bersama Komunitas Jalan Roda (Jarod).
“Ini cerminan pemimpin yang merakyat. Suka berbaur dengan rakyat dab mau memahami denyut nadi masyarakat,” tutur Abdul Rachman Tuliabu di Jarod sembari nikmati segelas kopi.
Dia mengaku sebelumnya tak pernah kenal dengan Mayjen Yulius Selvanus Komaling yang akhir-akhir ini mulai jadi perbincangan masyarakat.
“Baru kali ini saya ketemu langsung dengan Pak Yulius Komaling. Setelah ketemu dekat ternyata orangnya baik, rendah hati dan komunikatif,” ungkap Rachman, warga Kelurahan Karame, Kecamatan Wawonasa.
Senada diungkapkan Sitty Gobel yang saat itu berada di Jarod. Sitty mempunyai kesan tersendiri tentang sosok Mayjen Yulius Selvanus Komaling saat ketemu di Jarod.
“Biasanya orang kalau so pangkat Jenderal akan kelihatan sombong dan angkuh. Tetapi Pak Yulius bicara lembut dan biasa-biasa saja. Waktu pesan kopi & kue gelagatnya wajar-wajar saja. Bahkan tidak terkesan kalau beliau mantan orang berpangkat di TNI-AD,” ungkap Sitty Gobel, warga Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting, Manado.
Sementara Hertoch Lumabi, warga Kelurahan Tongkaina, Kecamatan Bunaken juga mengaku dirinya baru pertama kali berjabat tangan dengan Mayjen Yulius.
“Orangnya baik, ramah, santun, dan suka menghargai orang lain. Itu yang saya suka dari beliau,” katanya.
Figur seperti Mayjen (Purn) Yulius Selvanus Komaling, kata dia, paling cocok jadi pemimpin di daerah ini.
“Saya pikir paling cocok kalau beliau (YSK) maju Calon Gubernur Sulut tahun 2024 mendatang,” kata Hertoch Lumabi.
Belum sepekan Mayjen Yulius Selvanus Komaling ditemui tokoh masyarakat Bolaang Mongondow Syahrial Damopolii di Dapur Catur kompleks Pingkan Matindas, Sario – Manado, Jumat pekan lalu.
Temu-muka dua tokoh penting ini tak ubahnya pertemuan dua sahabat antara Bogani Mongondow dengan Tuama Minahasa seperti dulu-dulu.
Pertemuan tersebut ajang bakudapa antar dua sahabat sesama anak daerah. Hubungan keduanya tak hanya sebatas sahabat saja, tetapi sudah seperti keluarga sendiri.(*/tr)
