SLC Sosialisasi Pembuatan Eco Enzim di Sekolah, Siswa Kurang Mampu Bisa Bayar Pakai Sampah

TAHUNA, mejahijau.com – Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Sangihe Learning Center (SLC) mulai menyasar ke sekolah-sekolah di Kabupaten Kepulauan Sangihe.

LKP-SLC menerapkan metode mengajar yang lebih fokus ke lingkungan, salah satunya pembuatan eco enzim.

Pimpinan LKP-SLC Celline Army Sandil menjelaskan, pihaknya tak hanya memberikan kursus bahasa Inggris.

Menyasar ke sekolah-sekolah untuk menerapkan pembelajaran yang fokus pada lingkungan hidup.

Para siswa nantinya akan belajar bahasa inggris dan calistung sambil membuat eco enzim.

“Jadi kami mengangkat tema ‘trash for education’ atau sampah untuk pendidikan. Kegiatannya seperti belajar bahasa Inggris dan bayarannya pakai botol plastik bekas dan sampah dari kulit buah. Sehingga anak-anak yang kurang mampu bisa pilih pembayaran hanya dari kumpul sampah saja. Tidak harus bayar pakai uang,” jelas Sandil.

Eco enzim ini, kata dia, merupakan hasil dari fermentasi limbah organik seperti kulit buah dan sayuran yang dicampur dengan gula merah dan air sehingga memiliki spesifik warna cokelat gelap.

Eco enzim memiliki beragam manfaat, antara lain sebagai pupuk tanaman, pembersih kloset, pengusir tikus, sabun cuci piring, pembersih sayuran, obat kumur. Sehingga dengan adanya pembuatan Eco enzim tak ada sampah dari kulit buah dan sayuran ,” sambungnya.

Dan baru-baru ini, lanjut dia, pihaknya mendapat kesempatan untuk menyampaikan pembuatan Eco Enzyme kepada para siswa di SD Negeri 2 Tahuna.

Kegiatan tersebut berhasil menarik perhatian 50 siswa yang tampak sangat antusias dan bersemangat memahami pentingnya menjaga lingkungan.

“Nantinya, bersama ibu Penjabat Bupati kami akan kumpulkan seluruh kepala sekolah untuk terlibat langsung menyukseskan ‘Trash4education’ ini,” pungkas Sandil.

Sementara itu, Kepala Sekolah SD Negeri 2 Tahuna Sherly Luase berharap, kegiatan seperti ini akan terus berlanjut dan berdampak positif terhadap perkembangan peserta didik, serta menjadikan lingkungan hidup yang lebih hijau sebagai tujuannya.

“Kegiatan ini membuktikan bahwa pendidikan lingkungan memiliki peran penting dalam membentuk kesadaran anak-anak terhadap isu-isu lingkungan. Dan ini menginspirasi mereka untuk berperan aktif dalam melestarikan bumi kita.

“Semoga langkah-langkah seperti ini terus membara di seluruh sekolah sebagai kontribusi bagi masa depan yang lebih berkelanjutan,” kunci Luase.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *