Revolusi Hijau Kota Tomohon tanpa Pestisida

TOMOHON, mejahijau.com -Revolusi Hijau Kota Tomohon tanpa Pestisida digembosi Pemerintah Kota Tomohon.

Kota Tomohon bakal disulap menjadi kota yang menggunakan bahan non kimia melainkan menggunakan bahan organik.

Hal itu dipaparkan saat seminar bertajuk Earth Day ‘Tomohon Menuju Zero Pesticides di Gedung Michi-no-Eki, Jumat, (28/04/2023).

Pakar Lingkungan DR Martina Langi detil menyebut Tema Hari Bumi Internasional 2023 “Invest in our planet,” menjadi seruan bagi seluruh penghuni bumi.

“Seruan untuk kita semua sebagai penghuni bumi, sebaiknya hari bumi kita peringati setiap hari,” kata Akademisi UNSRAT ini pada Seminar, Jumat, (28/04/2023).

Seminar digelar itu dibuka oleh Wali Kota Tomohon diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Tomohon Lilly Solang.

Sambutan Walikota Tomohon dibacakan Lily Solang menyampaikan berbagai harapan bagi semua pihak untuk menjaga dan merawat bumi.

“Dengan gerakan menanam pohon yang bermanfaat bagi anak cucu kita, bahkan dapat menumbuhkan kesadaran untuk menjaga lingkungan,” ungkapnya.

Ia menyebut, Wali Kota Tomohon mengapresiasi ide dan gagasan melaksanakan seminar bertema lingkungan hidup.

Kesempatan itu, DR Martina Langi meng-analogi-kan peringatan Hari Bumi ibarat sebuah perahu yang harus selalu dijaga dan dirawat.

“Saya analogi-kan bumi seperti sebuah perahu harus dijaga jangan sampai bocor,” terangnya.

Menurut dia, konsep Tomohon Menuju Kota Non Pestisida merupakan terobosan brilian dalam menjaga ancaman terhadap lingkungan.

Ancaman tersebut antaranya ancaman dari mikro organisme berbahaya terhadap lingkungan, makanan, air, udara, dan unsur hara lainnya.

Dikatakannya, penggunaan pestisida tidak masalah jika sesuai dosis. Namun, hal ini akan terlihat resistensinya dalam waktu yang panjang.

“Kita harus membuat design maintenance yang benar. Sistem harus dirubah, lakukan pestisida hijau dengan bahan alam atau produk dari alam,” bebernya.

Harus ada produksi masal pestisida organik utk menghalau pestisida sintetis, dan mengembangan residu pestisida untuk menuju revolusi hijau yang rill.

Seminar dihadiri Direktur MNE Vonny Josefien Pangemanan, Manajer MNE Ervinz Liuw, Ketua Panitia Yudie Turambi SH, dan Asosiasi Petani Organik Tomohon (ASPOT).

Hadir juga Putra-Putri Tomohon 2023, Tokoh Masyarakat Pencinta Lingkungan, para Akademisi, dan Jurnalis Tomohon Hebat.(jp)