Mahawu Titik Terparah Banjir Kota Manado, Dijamah Baguna PDIP Sulut dengan Bantuan Kemanusiaan

MANADO, mejahijau.com – Kelurahan Mahawu titik terparah bencana banjir Kota Manado, Baguna PDIP Sulut salurkan bantuan kemanusiaan.

Tercatat lima orang meninggal akibat musibah banjir disertai tanah longsor yang menerjang Kota Manado.

Khusus warga yang bermukim di Lingkungan 3 Kelurahan Mahawu, disitu titik terparah bencana yang terjadi pada hari Jumat, (27/01/2023),.

Mendengar Kelurahan Mahaw lokasi terimbas paling parah di Kelurahan Mahawu, tim Baguna (Badan Penanggulangan Bencana) PDIP Sulut langsung beringsut menuju tujuan, Senin petang, (06/02/2023).

Ketua Baguna PDIP Sulut Adriana Dondokambey perintahkan Sekretaris Donny Poluakan dan Bendahara Novia Helena Annatje Lambey bersama tim segera menuju lokasi banjir.

Bendahara Baguna PDIP Sulut, Novia Helena Annatje Lambey didampingi Sekretaris Baguna PDIP Sulut Donny Poluakan menyerahkan bantuan kepada salah satu korban banjir.

Di lokasi banjir Tim Baguna PDIP Sulut langsung ke Lingkungan 3 Kelurahan Mahawu. Lokasi inilah yang paling parah terimbas bencana banjir di Kota Manado.

Tim disambut warga korban banjir yang airnya mencapai 8 meter. Tinggi air melewati atap sebagian besar rumah warga.

Kedatangan tim disambut hangat warga yang menjadi korban. Tampak diantaranya tokoh masyarakat Noho Poiyo bersama tokoh masyarakat lainnya.

Mereka langsung menjabat tangan Bendahara Baguna PDIP Novia Helena Annatje Lambey bersama tim.

Enci Vivi sapaan akrab Novia Helena Annatje Lambey didampingi Sekretaris Baguna PDIP Sulut Donny Poluakan pun balik menjabat tangan warga.

Kedatangan tim dijemput ratusan warga didepan Masjid Ibnul Amin, Lingkungan 3 Kelurahan Mahawu. Tim Baguna PDIP Sulut disambut Ismail Domili imam masjid bersama tokoh masyarakat lainnya.

Imam Ismail Domili di Masjid Ibnul Amin Kelurahan Mahawu berterimakasih mendapat jamahan dari Baguna PDIP Sulut.

“Kami berterima kasih kedatangan tim Baguna PDIP Sulut ke tengah-tengah warga yang menjadi korban banjir. Semoga organisasi kemanusiaan ini terus diberkahi Allah SWT,” sambut Ismail Domili.

Sementara Sekretaris Baguna PDIP Sulut, Donny Poluakan mengatakan, kedatangan timnya atas petunjuk Ketua Baguna PDIP Sulut Adriana Dondokambey yang sedang berhalangan hadir.

“Ada salam hangat dari Ibunda Adriana Dondokambey Ketua Baguna PDIP Sulut yang belum sempat hadir. Tetapi beliau pasti satu waktu akan datang menjenguk saudara-saudari disini,” ucap Donny.

Mendapati kondisi warga terimbas banjir, Novia Helena Annatje Lambey pun tampak terenyuh ibah.

Enci Vivi, begitu ia akrab disapa tampak sigap. Wanita ini langsung bertindak. Mengawali penyerahan bantuan secara simbolis kepada imam masjid, Enci Vivi langsung membagikan bantuan kemanusiaan kepada warga satu persatu.

Enci Vivi didampingi Sisilia Tiwa bahkan rela masuk ke rumah-rumah warga yang hancur diterjang banjir.

Usai membantu warga Masjid Ibnul Amin, tim Baguna PDIP Sulut juga menjamah warga Jemaat GMIM Agape di Lingkungan IV Kelurahan Mahawu.

Segenap warga Jemaat GMIM Agape Kelurahan Mahawu bersyukur dikunjungi Tim Baguna PDIP Sulut.

Wilayah ini juga terdampak keganasan banjir dan tanah longsor baru-baru ini. Tim Baguna PDIP Sulut disambut Pendeta Frida Panauhe bersama jemaat gereja yang menjadi korban.

Menurut Steven Tambariki, Koordinator Kolom IV GMIM Agape, banjir kala itu datang begitu cepat sehingga warga tak sempat selamatkan barang-barang mereka.

“Mungkin hanya benda ringan yang berhasil diamankan. Lain dari itu, hanyut terbawa banjir,” ungkap Tambariki.

Tak seberapa lama, Enci Vivi bersama tim-nya langsung membagikan paket bantuan kemanusiaan kepada warga jemaat tersebut.

Penyerahan bantuan diawali dan diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin pendeta setempat.(tim redaksi)