Bupati Bolmong Jadi Tamu Kehormatan di Upacara Adat Tulude

LOLAK, mejahijau.com – Penjabat Bupati Bolmong jadi tamu kehormatan di upacara adat Tulude di Desa Tiberias, Kecamatan Poigar, Sabtu, (04/01/2023).

Upacara adat Tulude yang dihadiri Penjabat Limi Mokodompit dilaksanakan oleh Badan Pekerja Majelis Jemaat GMIBM Nazaret.

Perayaan Adat Tulude juga dikenal dengan syukuran tahunan 2023 ini, Penjabat Bupati Bolmong Limi Mokodompit didaulat sebagai tamu kehormatan.

SELARAS FALSAFAH MONGONDOW

Orang nomor satu Bolmong ini dijemput secara adat oleh pemangku adat Nusa Utara di wilayah Bolaang Mongondow.

Sambutannya Limi Mokodompit menyebut Tulude miliki makna mendalam untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Lanjut dikatakan, masyarakat Bolmong sangat menjunjung falsafah leluhur, Mototompiaan, Mototabian, bo Mototanoban.

“Falsafah itu mempunyai arti atau makna timbal balik untuk saling memperbaiki, saling menyayangi dan saling mengasihi. Artinya Baku-baku bae, Baku-baku sayang, dan Baku-baku inga,” ucap Limi.

Dia mencontohkan wilayah Poigar salah satu barometer kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Bolmong.

Mereka sudah menjadi satu kesatuan didalamnya ada tiga etnis besar yang hidup berdampingan, yakni etnis Mongondow, Minahasa, dan Nusa Utara.

Olehnya, kata Bupati Limi, pada momentum Tulude yang setiap tahun dilaksanakan masyarakat Nusa Utara untuk tetap dijaga dan dilestarikan.

Terlebih lagi, kata Limi, Tulude tak mungkin dilupakan apalagi dihilangkan oleh generasi dari etnis Nusa Utara.

Tradisi Tulude yang dirayakan setiap tahun oleh warga Nusa Utara, kata Limi, telah diterima luas sebagai tradisi budaya Sulut.

PRIHATIN

Penjabat Bupati menilai, Tulude juga dapat dijadikan senjata untuk menangkal trend globalisasi dan modernisasi di era saat ini.

Limi Mokodompit mengaku prihatin warisan budaya lokal yang merupakan kekayaan daerah dilupakan generasi muda saat ini.

Ia mengharapkan Adat Tulude dilestarikan dan dijaga untuk generasi masa yang akan datang.

Diketahui Tulude merupakan upacara adat tahunan yang diwariskan para leluhur masyarakat Nusa Utara (Sangihe, Talaud, dan Sitaro), Provinsi Sulut.

Disamping itu, Tulude telah dilaksanakan selama bertahun-tahun dan merupakan upacara adat sakral, serta religius yang dilakukan oleh masyarakat etnis Sangihe dan Talaud.

Perayaan Upacara Adat Tulude ini dilakukan setahun sekali, tepatnya di akhir bulan Januari, yakni pada tanggal 31. Tulude dihayati secara simultan sebagai peringatan Hari Ulang Tahun Kabuaten Kepulauan Sangihe.

Dewasa ini, masyarakat suku Sangihe mengadakan upacara Adat Tulude sebagai momen untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas berkat yang diberikan oleh Tuhan pada setiap tahunnya.(*rafik)