Manajemen RS Advent Manado ‘Retak’ Gegara Dana Insentif Covid-19

MANADO, mejahijau.com – Manajemen Rumah Sakit (RS) Advent Manado kini dilanda sejumlah permasalahan yang butuh penyelesaian segera. Gegara insentif Covid-19, manajemen RS Advent Manado berantakan dan terancam retak.

Salah satunya terkait hak dokter UGD penerima insentif Covid-19 yang tak diterima para dokter yang berhak. Telisik punya telisik, ternyata dana insentif sudah dicairkan Dinas Kesehatan melalui oknum dokter inisial RBR alias dokter Roger.

Diduga kuat proses pencairan insentif Covid-19 diotaki oknum dokter Roger. Dan prosesnya dramatis, penuh trik dan intrik, tanpa melalui prosedur semestinya di RS Advent Manado (RSAM).

Prosedur seharusnya melalui pengajuan usulan dari koordinator UGD, kemudian pengesahan Wakil Direktur Medis, setelahnya disetujui oleh Direktur dr Reuben Supit untuk pencairan ke rekening masing-masing.

Riskannya insentif Covid-19 masuk ke rekening para dokter yang tak berhak, sementara dokter yang berhak kabarnya hanya ‘gigit jari’.

Belakangan tahu kalau ada kejanggalan, Direktur RS Advent Manado, dr Reuben Supit melakukan pemeriksaan (investigasi) internal.

Hasilnya terungkap terjadi inprosedural pada titik ‘Wakil Direktur Medis’ yang diduga kuat ‘diotaki’ oknum dokter Roger bersama pihak lain.

Tindaklanjutnya dokter Roger dan rekannya inisial AM dikenai sanksi berupa Surat Peringatan Kedua atau SP-2 oleh pihak RSAM.

Masing-masing, dokter R dengan SP-2 nomor 076/D/RSAM/VI/2022, sementara AM dengan sanksi SP-2 nomor 077/D/RSAM/VI/2022.

Bukti manipulasi personil penerima insentif menjurus pada kebenaran. Fenomenanya terungkap ketika salah satu dokter penerima insentif Covid-19 mendadak mengembalikan dana tersebut.

Sikap terpuji dokter ini sempat membuat heboh di internal RSAM. Kayaknya dia sadar kalau dirinya tak berhak menerima dana insentif sehingga bertekad melakukan pengembalian.

Riskannya, meski sudah mendapat SP-2 dari pihak RSAM, dokter Roger malah mendapat promosi jabatan dari Yayasan Rumah Sakit Advent Manado.

Dari Kepala Bidang Penunjang Medis RSAM, dokter Roger diangkat menjabat Wakil Direktur Medis di rumah sakit standar pelayanan internasional ini.

Dokter Roger sendiri dikonfirmasi tampak enggan menjawab wartawan media ini. Ia mengarahkan konfirmasi saja ke Bagian Umum RSAM David Rattu. Lucunya David Ratu sendiri ketika ditanyai malah balik menanyakan sumber informasinya berasal dari mana.

Terkait kisruh dan insentif Covid-19 di RSAM yang diduga diotaki dokter Roger, dijelaskan Ketua Badan Pengurus Yayasan Rumah Sakit Advent Manado, Jannes Daniel Vicky Roring kepada redaksi mejahijau.com, Senin (15/08/2022).

Nyanda (tidak) betul berita itu. Sanksi SP-2 belum diberlakukan, itu saya tahu!,” ungkap Vicky Roring.

Dia berspekulasi ada pihak luar yang meminta pemberitaan soal RSAM ini, sebab kalau karyawan RSAM tidak mungkin.

“Ini pasti kepentingan oknum-oknum tertentu. Tetapi bisa juga iyaa dari orang dalam. Soal isu rekayasa data insentif Covid-19, ini pasti ada kaitan dengan pemilihan Wakil Direktur di RSAM,” kata Roring lagi.

Menurutnya, dalam pemilihan pasti ada pihak yang berkeinginan terpilih tetapi tidak terpilih. Jadi manuvernya ada positif serta juga negatifnya. Dan ini persaingannya tidak sehat, maka pasti ada klaim jangan ‘si ini’ atau jangan ‘si itu’.

“Soal SP itu tidak ada! Karena SP itu masih wacana dan belum diberlakukan,” kata Vicky Roring.

Ia mengurai soal informasi dokter Roger yang merekayasa data pencairan dana Covid-19, menurut dia, itu masih perlu dikaji lagi.

Vicky Roring malah mengancam untuk hati-hati memuat berita karena bisa saja ada gugatan balik. Apalagi dokter yang dituduhkan itu perannya kecil, sebaliknya ada oknum peran yang lebih besar tidak diberikan SP oleh direksi.

“Jadi setelah kami kaji, kami belum merilisnya karena kami menilai SP-2 itu subjektif. Olehnya, wacana itu tidak diberlakukan sampai ada kajian yang mendalam lagi,” pungkasnya.(vanny/tim redaksi)