‘Wooouw’, Botol Usia 674 Tahun Ditemukan Warga Desa Ratatotok

RATAHAN, mejahijau.com – Warga di wilayah Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), baru-baru ini digemparkan dengan penemuan botol misterius.

Diduga botol usia 674 tahun ditemukan warga Desa Ratatotok Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Sulawesi Utara.

Botol kaca ini ditemukan di lokasi tambang emas bernama Pasolo, Desa Ratatotok. Spesifiknya barang langka ini ditemukan seorang penambang emas tanpa izin di tempat yang biasa disebut lubang tengkorak.

Adapun ciri-ciri botol kaca warna hijau ini ditemukan sekira bulan Maret 2022. Ukuran botol sedikit lebih tinggi dari botol minuman kratingdaeng, dan lebih pendek dari botol bir bintang.

Pada bagian bawahnya ada merek bertuliskan J.L & O°L°C atau J.L & O°L°G. Karena kurang terbaca jelas, huruf terakhir antara huruf ‘C’ atau huruf ‘G’. Namun dapat dipastikan huruf akhirnya adalah antara ‘C’ atau ‘G’.

Tulisan di bawah botol barangkali identitas perusahaan yang memproduksi barang atau cairan di dalam kemasan botol.

Botol misterius ini ditemukan tanpa penutup bagian atasnya.

Ciri-ciri lain pada sisi bagian bawah botol ditemukan angka 1348.

Jika angka tersebut pertanda tahun produksi botol atau produk di dalamnya, maka botol kaca ini sudah berusia 674 tahun pada tahun 2022 ini.

Redaksi mejahijau.com sekian hari ‘berselancar’ dengan mesin pencari informasi. Namun informasi soal botol kaca misterius ini belum juga diketahui asal-usulnya.

Merujuk angka 1348 sebagai tanda tahun produksinya, maka usia botol ini lebih tua 300 tahun sebelum VOC Belanda bercokol di Bumi Nusantara pada tahun 1602.

Jika benar botol temuan penambang warga Ratatotok ini berasal dari abad pertengahan (tahun 1348), maka kota-kota besar di Belanda atau Netherland, masih berupa kabupaten-kabupaten dari Monarki Jerman.

Dan Jerman kala itu masih tunduk di bawah kekaisaran Romawi Suci.

Kerajaan Inggris masa itu dipimpin Raja Edward III yang memerintah mulai 25 Januari 1327 sampai tahun 1377.

Riskannya, angka 1348 yang terterah di bawah botol ini, pada tahun itu dikenal sebagai tahun The Black Death.

Sejarah perjalanan manusia, pada tahun itu adalah tahun terburuk bagi kehidupan penduduk dunia.

Tahun ini penyakit pes disebabkan bakteri ‘Yersinia Pestis’ ditularkan dari tikus mati ke mamalia – telah membunuh setengah dari populasi penduduk di benua biru, Eropa.

Pada tahun ini pula, sebanyak 40% populasi Mesir, Perancis, Norwegia dan Inggris, terinfeksi dan meninggal dunia terinfeksi virus penyakit pes.

Sementara di Florence, Italia berpenduduk 110.000 jiwa, tersisa 5000 jiwa yang masih hidup.

Kala itu setiap hari ribuan nyawa manusia melayang. Di jalan-jalan mayat manusia, anjing, dan hewan-hewan berserakan begitu saja.

Wabah penyakit pes bagaikan hantu yang menakutkan.

Masyarakat belum tahu apa penyebab penyakit itu dan malah menyalahkan kaum minoritas seperti Gipsi dan Yahudi.

Akibatnya kaum Gipsi dan Yahudi banyak yang dibakar hidup-hidup karena dianggap penyebar penyakit mematikan itu.

Keberadaan wabah yang amat menakutkan ini sontak merubah wajah benua Eropa yang terkenal indah, nyaris tak berpenghuni.

Botol kaca temuan warga Desa Ratatotok tercatat angka tahun 1348, saat itu Kerajaan Majapahit dipimpin ratu paling seksi sejagat bernama Tribuana Tungga Dewi.

Ratu Majapahit ini memerintah antara tahun 1328 sampai 1350, termasuk tahun pada masa botol misterius ini dibikin.(tim redaksi)