Begini Klarifikasi Lurah Bailang Soal Isu Mabuk di Rumah Duka

MANADO, mejahijau.com – Lurah Bailang, Aldo Kanon Erikson Sumerah alhirnya mengklarifikasi seputar pemberitaan yang menyebut dirinya mabuk hebat di salah satu rumah duka.

Begini klarifikasi Lurah Bailang soal isu mabuk di rumah duka disampaikan langsung kepada redaksi mejahijau.com, Kamis, 17 Maret 2022.

“Iyaa tetapi saya tidak mabuk seperti yang digambarkan dalam pemberitaan itu,” tutur Aldo, Lurah Bailang.

Lanjut dia, pada hari itu sedari pagi hingga malam dirinya sibuk melaksanakan tugas-tugas di kantor termasuk menyelesaikan beberapa masalah di kelurahan.

Kebetulan pada hari yang sama, katanya, di Kelurahan Bailang ada hajatan kedukaan di dua tempat yang berbeda secara bersamaan, yakni duka di lingkungan IV dan di lingkungan 1.

“Karena sudah seharian, hari itu saya benar-benar capek seharian menyelesaikan tugas-tugas di sejumlah wilayah kelurahan,” ungkap Lurah Aldo Kanon Erikson Sumerah.

Pada hari yang sama itu, ia memonitor tempat-tempat rawan banjir dan mendatangi rumah-rumah warga untuk menyampaikan pesan-pesan kewaspadaan dini bahaya banjir dan longsor.

“Karena masih musim hujan, maka saya mendatangi warga menyampaikan pesan-pesan waspadai banjir dan tanah longsor,” kata Aldo.

Pun sore hari sampai menjelang malam, Lurah Bailang masih berada di lokasi pekuburan untuk mempersiapkan tempat pemakaman almarhum Jeffry Beyah yang notabene sahabat karibnya.

“Malamnya saya mengunjungi rumah duka dan berbaur dengan warga. Kalau di kedukaan sudah biasa ada barang itu (miras). Dan untuk menghargai warga yang menyuguhi, sedikit saya minum tapi tidak mabuk hebat seperti yang digambarkan dalam berita,” katanya.

Saat itu karena sudah larut malam dan sangat kecapean seharian, kata Aldo, maka dirinya mencoba merentang tubuh di kursi plastik warna biru.

“Mungkin karena capek seharian sempat kena hujan, dan malam itu hujan keras juga belum redah. Maka saya berbaring tidur di kursi,” pungkas Lurah Bailang Aldo Kanon Erikson Sumerah.

Di tempat terpisah tokoh pemuda Kelurahan Bailang, Hanny Rendeo membenarkan kalau aktivitas Lurah Bailang pada hari itu sangat padat.

“Di rumah duka, Pak Lurah juga mengatur tata letak rangkaian bunga ucapan duka Walikota Manado Andrei Angouw serta berbagai ucapan duka dari pejabat lain dan pengusaha. Beliau juga mengendalikan arus banjir, kan tepat di depan rumah duka disitu langganan banjir,” ungkap Hanny.

Menurut pekerja partai dari PDIP ini, kala itu dirinya saksi yang mendampingi Lurah Bailang sedari pagi hingga malam dini hari.

“Bahkan saat di rumah duka, saya ada bersama-sama dengan Pak Lurah. Tetapi karena kelelahan saja,” ungkap Hanny menepis pemberitaan dimaksud.

Demikian klarifikasi terkait pemberitaan lelaki mirip Lurah Bailang yang diduga mabuk di salah satu rumah duka di depan Gereja Pantekosta Anthiokia, Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken.(ferry/tim redaksi)