Petani Menjerit Pupuk Langka, Ini Penjelasan Dinas Pertanian Minahasa…

TONDANO, mejahijau.com – Petani di kabupaten Minahasa kerap mengeluhkan kurangnya stok Pupuk Bersubsidi yang harganya bisa menekan biaya produksi pertanian.

Bahkan di wilayah tertentu ada yang mengaku, pupuk bersubsidi menjadi barang yang langka.

“Ketersediaan Pupuk Bersubsidi masih belum mencukupi kebutuhan kelompok Tani seperti kami. Terpaksa kita beli di toko yang harganya jauh lebih tinggi. Padahal kami berharap pemerintah boleh perjuangkan keluhan petani. Masa kan negara yang masyarakatnya mayoritas petani tapi pupuknya masih kurang,” ungkap Benny Moniung, warga desa Taraitak, kecamatan Langowan Barat, Kamis, 08 April 2021.

Hal sama dikemukakan Nelson Ngantung, bahwa bukan hanya pupuk bersubsidi yang jadi kendala petani, tetapi ketersediaan di toko-toko juga sering kehabisan.

“Harusnya pupuk bersubsidi jangan cuma buat kelompok Tani. Tidak adil itu. Apakah jadi petani harus anggota kelompok Tani?,” ujar Tole Mentang, warga Desa Senduk kecamatan Tombariri.

Keluh-kesah petani diluruskan Kepala Dinas Pertanian kabupaten Minahsa Dr Ir Margaretha Ratulangi MAP.

“Sebenarnya Pupuk Bersubsidi tidak terjadi kelangkaan. Tetapi ketersediaannya saja yang masih terbatas. Ini terjadi di seluruh Indonesia, karena pasokan ke daerah-daerah diatur dari Kementrian,” ungkap Ratulangi kepada mejahijau.com, Jumat, 09 April 2021.

Terkait itu, Ratulangi menjelaskan, Bupati Royke O Roring (ROR) dan Wakil Bupati Minahasa Robby Dondokambey (RB) terus mengupayakannya ke pemerintah pusat.

“Pak Bupati dan pak wakil bupati sangat memperhatikan ini. Kedua beliau terus berjuang agar Petani Minahasa mendapatkan banyak kemudahan bukan cuma pupuk tapi untuk semua yang terkait dengan kebutuhan Pertanian,” papar Ratulangi.

Di pihak lain, Kepala Bidang Pra-Sarana dan Sarana (PSP) Dinas Pertanian (DisTan) kabupaten Minahasa Hengky Wulur menjelaskan, sejak dipimpin ROR-RB peningkatan pasokan Pupuk Bersubsidi terus meningkat.

“Sejak 2019, 2020 dan 2021 ini, kuota pupuk bersubsidi bertambah di Minahasa. Tahun ini baru sekitar 36 % kebutuhan terpenuhi,” kata Wulur.

Menurutnya, keterbatasan Pupuk Bersubsidi terjadi di seluruh wilayah Sulut bahkan Indonesia, sehingga masalah ini bisa dimaklumi.

“Tapi untuk pupuk Non Subsidi ada terus di pasaran umum. Dan untuk Pupuk Bersubsidi hanya bisa didapat oleh petani yang termasuk dalam Poktan. Dan ini sudah aturan secara nasional. Jadi mohon maaf yang bukan anggota Poktan, tidak bisa mendapat Pupuk Bersubsidi di agen-agen resmi,” pungkas Wulur.(joppy wongkar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *