‘Perang Dingin’ Roring Vs Dondokambey Semakin Meruncing

TONDANO, mejahijau.com – Hubungan Kepala Daerah di Kabupaten Minahasa antara Bupati Royke Octavian Roring dengan Wakil Bupati Robby Dondokambey cukup memprihatinkan.

Keduanya kini tak akur lagi. Masing-masing memilih untuk melaksanakan tugas sendiri-sendiri. Dan jangan tanya soal koordinasi, sudah dipastikan pelayanan masyarakat, pemerintahan, serta pembangunan terlaksana tanpa koordinasi sama sekali.

Fenomena itu dibenarkan sejumlah pejabat lingkup Pemkab Minahasa. Para pejabat mengakui kalau hubungan Bupati Royke O Roring dengan Wakil Bupati Robby Dondokambey tidak akur lagi. Renggangnya hubungan top-executive Kabupaten Minahasa ini, kabarnya sudah dua tahun terakhir.

Sumber-sumber pejabat lingkup Pemkab Minahasa keras mewanti-wanti kepada redaksi mejahijau.com untuk tak mempublish identitas mereka yang sebenarnya.

“Sebenarnya nyanda enak mo bicara. Apalagi keduanya (Roring-Dondokambey) adalah pimpinan kami. Dan memang hubungan bupati dengan wakil bupati lagi kurang baik,” tutur seorang pejabat penuh rasa was-was jangan pembicaraan dengan redaksi diketahui orang.

Lanjut dia, hal ini terpaksa diungkapkan karena kondisinya sudah tidak sehat lagi. Apalagi keretakan keduanya berimbas pada pelayanan masyarakat.

“Karena tidak akur keduanya, torang justru yang jadi kelimpungan,” kata sumber bahwa tak akurnya hubungan antara bupati dan wakilnya berimbas pada bawahan yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan masyarakat.

Mirisnya karena kekompakan lintas ASN Pemkab Minahasa pecah-pecah menjadi tiga bagian. Kubu pertama pendukung setia Bupati Royke O Roring, dan kubu kedua barisan Wakil Bupati Robby Dondokambey. Dan kubu yang terakhir adalah para pejabat dan ASN yang berusaha netral meski kadang terpaksa terseret arus dua kutub yang retak.

Lepas dari kubu netral, antara loyalis Royke Roring versus barisan fanatis Robby Dondokambey, keduanya saling mengawasi antara satu dengan lainnya.

“Kondisi seperti itu, kami yang jadi kikuk. Lingkungan kerja sudah mulai baku curiga. Dan kecurigaan itu terjadi antar sesama teman dalam satu kantor. Ini kan sudah tidak baik,” ungkap sumber sembari mengawasi jangan-jangan ada orang yang nguping.

Setelah memastikan tak ada yang mengawasi, sumber membongkar ihwal retaknya hubunganantaradua petinggi PemkabMinahasa ini. Keretakan kabarnya dipicu oleh tak adanya pendelegasian kewenangan lebih dari Bupati kepada Wakil Bupati Robby Dondokambey.

“Hampir semua kewenangan diambil-alih oleh kosong satu (01), tanpa membagi kewenangan dengan kosong dua (02). Sehingga nyanda heran kalau kosong dua (02) merasa tidak dihargai. Dan kondisi itulah yang jadi penyebab hubungan keduanya berantakan,” umbar sumber mewanti-wanti tak mempublish identitasnya.

Sumber lain di lingkaran Pemkab Minahasa juga mengakui, hubungan Royke Roring-Robby Dondokambey kurang baik karena masing-masing sudah jalan sendiri-sendiri.

Dan lebih memprihatinkan lagi, lanjut sumber, hubungan keduanya justru semakin tajam menuju kearah konflik politik berkepanjangan.

So nyanda harmonis lagi. Malahan so lebe tajam. Tetapi maaf, saya tidak dapat bicara lebih walaupun off the record,” sergah sumber sembari berlalu.

Runyamnya hubungan bupati dengan wakil bupati, sebelumnya pernah terjadi di Pemkab Minahasa Selatan (Minsel) semasa Bupati Christiany Eugenia Paruntu dengan Wakil Bupati Sonny Tandayu. Kasus serupa antara Bupati Hironimus Makagansa dengan Wakil Bupati Jabes Ezar Gaghana di Kabupaten Sangihe.

Kepala daerah tak harmonis juga terjadi di Kepulauan Talaud antara Bupati Sri Wahyumi Manalip dengan Wakil Bupati Petrus Simon Tuange. Diikuti hubungan tidak akur Bupati Vonnie Anneke Panambunan dengan Wakil Bupati Joppi Lengkong (Kabupaten Minahasa Utara), dan banyak kasus lain retaknya hubungan antara kepala daerah dengan wakilnya.

Keretakan dari hubungan Bupati Royke O Roring dengan Wabup Robby Dondokambey terbilang cukup parah. Diprediksi keduanya tak dapat harmonis periode kedua memimpin Kabupaten Minahasa. “ROR-RD kayaknya sudah tidak akan sampai dua periode. Pilkada berikut diprediksi keduanya menjadi musuh bebuyutan karena sulit untuk dipersatukan lagi,” spekulasi sejumlah pengamat sosial politik di Tondano.

Keduanya terbilang cukup lama tak bersama-sama lagi. Namun dua orang kuat di Kabupaten Minahasa ini baru terlihat dalam satu ruangan saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT Bank Sulutgo di Hotel Yama, Tondano, Kamis 18 Maret 2021, baru lalu. (tim redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *