Main Pecat dan Diamkan Kasus Amoral, Kepemimpinan Tetty Paruntu Dinilai Terburuk

TONDANO, mejahijau.com – Pertemuan khusus para sesepuh Kader Partai Golkar yang di Desa Suluan, Kecamatan Tombulu baru-baru ini menyisahkan cerita buruk.

Tua-tua partai lambang pohon beringin ini membicarakan nasib Partai Golkar Sulawesi Utara (Sulut) yang terus mengalami kemunduran luar biasa. Bahkan dianggap jauh lebih buruk dari organisasi kepartaian lainnya di daerah ini.

Pertemuan dihadiri para dedengkot Partai Golkar Sulut, diantaranya, Max Lumintang, Joseph Pati, Wempie Frederik, Hamdi Paputungan, Stefanus Vreeke Runtu, Novi Mokobombang, Sultan Zulkarnain, Edison Masengi, Joy Palilingan, Frangky Barents Lasut, Alfian Ratu, Victor Rompas, Serpha Manembu.

Sesepuh Golkar Sulawesi Utara ambil langkah penyelamatan partai.

Pertemuan membicarakan panjang lebar soal kondisi Partai Golkar Sulut selama kepemimpinan Christiany Eugenia Paruntu yang tak mengakomodir aspirasi mereka.

Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty Paruntu sejak mulai memimpin Golkar Sulut dinilai kurang baik.

“Sejak tahun 80-an saya sudah masuk dalam kepengurusan Partai Golkar. Dan saya sangat menyesalkan kepemimpinan Christiany Eugenia Paruntu yang terkesan menutup diri. Bahkan kader-kader terbaik partai dipecat tanpa alasan,” ungkap Max Lumintang.

Bahkan selama ini, lanjut dia, dirinya tak pernah diundang bertatap muka untuk menjelaskan perkembangan Partai Golkar.

“Ini kan tidak waras namanya, karena tidak diolah oleh pola pikir yang baik,” sergah Lumintang.

Menurutnya, pengurusan kali ini harus ada perubahan. Dan pihaknya menghimbau DPP Partai Golkar di bawah kendali Erlangga Hartarto, secepatnya melihat apa yang terjadi dan menyelesaikan persoalan ditubuh partai.

“Dan kepemimpinan Golkar Sulut Tetty Paruntu harus segera diganti,” tandas Max Lumintang.

Disisi lain juga Joseph Pati selaku Dewan Pertimbangan Partai Golkar Sulut kepada beberapa awak media termasuk mejahijau.com mengatakan, Partai Golkar Sulut mengalami keterpurukan.

“Dan itu dapat dilihat dari kekalahan-kekalahan di Pilkada. Berikut kasus moral salah satu pengurus, itu merupakan tamparan keras dalam kepemimpinan Tetty Paruntu. Berikut kekalahannya di Pilgub Sulut pada Desember 2020 lalu,” tandas Joseph Pati.

Lanjut diungkapkan, tidak ada satupun calon yang diajukan Partai Golkar yang berhasil menang di Pilkada tahun 2020. Hal itu merupakan pukulan telak dan betapa terpuruknya Partai Golkar di tangan Tetty Paruntu.

Menurut Joseph Pati, pekan depan Sekjen DPP akan turun bersama calon PLT Ketua DPD Golkar Sulut untuk menggantikan Tetty Paruntu.

Ungkapan menyejukan diakhir pertemuan tersebut, diungkapkan mantan Bupati Minahasa Stefanus Vreeke Runtu. Kata dia, rasa kepedulian seluruh kader terhadap Partai Golkar merupakan hal wajar. Dan mari kita rebut kembali kejayaan Partai Golkar dengan kekompakan, persaudaraan.

“Soal perbedaan, itu hal biasa tetapi bukan untuk menuju perpecahan, tutup Runtu.(ishak nurdin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *