Bawaslu Diperingatkan Soal Kejahatan TSM Oknum Pejabat Tomohon

TOMOHON, mejahijau.com – Aktivis Pemerhati Pembangunan, pengamat politik, LSM, Tokoh Pemuda, dan tokoh masyarakat bersepakat menyampaikan peringatan keras ke pihak Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Tomohon agar mengawasi skenario pergerakan oknum kerabat dekat salah satu Pasangan calon (Paslon) yang menerapkan kejahatan politik Terstruktur, Sistematis, Masif atau TSM.

Disinyalir bentuk pelanggaran Pilkada dengan melibatkan kalangan ASN telah terjadi jelang suksesi Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tomohon 09 Desember 2020.

“Kami peringatkan kepada Bawaslu Tomohon supaya melaksanakan tugas benar-benar sesuai aturan yang berlaku,” tandas salah satu tokoh masyarakat Kota Tomohon Josis Ngantung kepada redaksi mejahijau.com, baru-baru ini.

Menurut Ngantung, indikasi kasus TSM kayaknya gencar dilakukan kerabat dekat salah satu Paslon. Modusnya melibatkan ASN dalam berbagai kegiatan seremonial paslin tersebut.

“Diduga kuat kalangan ASN terseret dengan kepentingan politik praktis berkedok loyalitas. Seperti contoh kegiatan Tugas Luar (TL) di lintas SKPD dan jalan sehat serta pertemuan lainnya melalui instansi dilingkup Pemkot Tomohon. Tindakan mereka sudah masuk kategori pergerakan secara Terstruktur, Sistematis dan Masif (TSM),” ungkap Guru Besar Karatedo Gojukai.

Pemilik sabuk DAN V ini menambahkan, Bawaslu harus tegas dan berani mengambil langkah konkrit memproses segala bentuk pelanggaran yang terjadi termasuk skenario TSM mengarahkan ke Paslon tertentu.

Terpisah Ketua Bawaslu Tomohon Deisy Soputan SPd MHum kepada redaksi mejahijau.com mengatakan, pihaknya tetap melaksanakan tugas sesuai aturan.

“Jika didapati ada unsur ajakan dan mempengaruhi ASN, kami akan memproses berdasarkan ketentuan yang berlaku. Kami pun akan menunggu laporan yang masuk dan memproses sesuai mekanismenya,” Deisy.

Sebelumnya Sekretaris Daerah Kota Tomohon Ir Harold V Lolowang MSc kepada media ini mengatakan, sebagai ASN seharusnya berada pada posisi netral.

“ASN tetap netral, dan tidak masuk dalam praktek politik praktis,” kata Harold.

Sementara sumber yang enggan sebut namanya mengungkapkan, mobilisasi ASN kerap digunakan sebagai gerbong untuk kepentingan politik Paslon tertentu.

“Kami hanya bisa memantau dari jauh. Sepak terjang para petinggi Kota Tomohon telah kami ikuti terus. Tetapi syukur masyarakat termasuk ASN saat ini tidak mudah dibodohi,” tukasnya.(jopa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *