ASN Tomohon Dianjurkan Tidak Loyal pada Kepentingan Politik Penguasa

TOMOHON, mejahijau.com – Ketua Relawan Pengkajian CS-WL Johnny Orah SH mengatakan, aparatur sipil negara atau ASN harus loyal pada negara, bangsa, dan rakyat karena sudah digaji oleh negara.

“Dengan digaji negara, loyalitasnya adalah hanya pada negara dan rakyat, bukan pada seseorang, individu, pejabat atau kelompok tertentu,” kilah Oni sapaan akrab lawyer ini kepada mejahijau.com, Sabtu, 24 Oktober 2020.

Meski digaji negara, lanjut dia, ASN tidak boleh menggunakan alasan tersebut sebagai dasar paksaan untuk kepentingan dan aspirasi politik tertentu.

“Karena ASN mengabdi pada rakyat dan negara, bukan seseorang atau pribadi atau kelompok tertentu,” kata Oni.

Administrasi negara, birokrasi, dan administrasi pemerintahan harus netral dan tidak terlibat dalam politik praktis.

“Dan itu tidk berarti ASN kehilangan hak suaranya untuk memilih,” sergahnya

Lanjut dia, ASN bebas memilih aspirasi politiknya tanpa paksaan atau ancaman manapun. Namun hak suara ASN tidak etis ditunjukkan ke publik karena bersifat rahasia.

Menurutnya, ASN dalam bekerja harus loyal pada siapapun yang terpilih dalam pemilu atau proses politik lainnya sesuai dengan peraturan undang-undang.

Dan loyalitas ASN itu dalam lingkup birokrasi dan dalam program kerja saja, bukan urusan politik.

“ASN harus netral. Dan ASN hanya loyal pada program kerja dalam birokrasi, bukan loyal kepada kepentingan pribadi sang penguasa,” tandasnya.

Karena itu, lanjut Johnny Orah, tidak heran pasca Pilkada sering terjadi permasalahan yang berujung ke Mahkamah Konstitusi, termasuk modus penyalahgunaan kekuasaan dari sang penguasa terkait praktek pemaksaan kepentingan yang dilakukan secara Terstruktur, Sistematis, Masiv (TSM) dikalangan Aparat Sipil Negara.(jopa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *