5 Kilometer Ruas Lobu-Kalait Hancur Berantakan, Warga Butuh Perhatian James Sumendap

RATAHAN, mejahijau.com – Masyarakat yang domisili di pedalaman Kabupaten Mitra tepatnya di Desa Kalait Raya maupun desa tetangga di Kecamatan Touluaan Selatan mutlak merasa kecewa.

Mengapa tidak, lima kilometer akses jalan penghubung Desa Lobu – Kalait Raya hancur total. Dan itu terpantau di ruas jalan sekitaran Desa Banga, Lowatag, dan Desa Tambelang juga mengalami nasib yang sama.

Masyarakat berharap Pemerintah Provinsi Sulut serta Pemkab Mitra, tahun 2020 ini turun tangan menyelesaikan pembangunan ruas jalan yang sempat tertunda.

Jerry Tangel warga Kecamatan Touluaan Selatan kepada mejahijau.com menceritakan ruas jalan provinsi ini sejak 5 tahun silam memang sudah dua kali ada perbaikan. Akan tetapi dari segi anggaran, belum bisa menyelesaikan sepenuhnya karena masih sekitaran lima km sebelum memasuki Desa Ranoako jalan hancur total.

“Kurang lebih 5 Km panjangnya hancur total. Warga sekitar sudah terbiasa dengan kondisi jalan berbatu, kendaraan perlahan-lahan menghindari terjadinya lakalantas,” ungkap Tangel, Kamis, 23 Juli 2020.

Dia mempertanyakan kenapa dalam penyelesaian ruas jalan di pedalaman membutuhkan waktu yang cukup lama, dan mengapa ruas jalan di perkotaan selalu mendapat perhatian pemerintah.

“Pemerintah harus adil, jangan ada perbedaan daerah pedalaman dan daerah perkotaan apalagi status kita sama warga negara republik Indonesia,” cetusnya.

Padahal, lanjut Tangel, daerah Kecamatan Touluaan Selatan termasuk wilayah sentra pertanian dan banyak petani penghasil minuman khas Minahasa cap tikus, makanya perekonomian warga berjalan seperti biasa. Dan pemerintah diminta tolong perhatikan akses jalan yang sudah lama rusak ini.

Dia juga berkata, ruas jalan masuk ke wilayah terpencil Desa Banga, Lowatag dan Tambelang turut mengalami hal serupa. Jika ruas jalan Lobu – Kalait dibawah tanggungjawab Pemprov Sulut, namun ruas jalan Lobu-Kalait adalah milik Pemkab Mitra.

“Masyarakat tiga desa ini kesulitan bila ingin bepergian ke daerah Tombatu dan ratahan. Begitu pula sebaliknya, jika pulang ke kampung apalagi dalam situasi malam hari, kondisinya sangat gelap gulita,” keluhnya.

Menurut Tangel, informasi yang beredar bahwa tahun ini Pemerintah Provinsi dan Pemkab Mitra segera menuntaskan pembangunan jalan dimaksud.

Walaupun masa pandemi sementara berlangsung hendaknya pemerintah tidak menunda pekerjaan karena menjadi kebutuhan warga yang mendesak.

Sekedar informasi, ruas jalan Kalait – Lobu adalah tanggungjawab Pemprov Sulut. Akses jalan ini, pada tahun 2018 dan 2019 pernah dilakukan perbaikan dengan menyedot anggaran miliaran rupiah.

Pada tahun 2020 ini, Pemprov Sulut dikabarkan kembali melakukan tender pekerjaan perbaikan ruas jalan tersebut. (marlein/ferry)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *