Bank Indonesia dan FPB Salurkan 550 Paket Sembako kepada Pedagang di Pasar Bersehati

MANADO – mejahijau.com – Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) bekerjasama dengan Forum Pedagang Bersehati (FPB) di Kota Manado, Rabu 15 April hingga Jumat 17 April 2020, menyalurkan bantuan sembako kepada ratusan pedagang kurang mampu di Pasar Bersehati.

Para pedagang kurang mampu merupakan imbas dari wabag virus corona (Covid-19) yang sudah tiga bulan terakhir tidak lagi berjualan. Mereka diberikan bantuan sosial (Bansos) Sembako terdiri dari Beras, Minyak Kelapa, dan Supermie diserahkan kepada masing penerima.

Menurut Darwis Hutuba selaku Ketua FPB Kota Manado, bansos ini kerjasama pihaknya dengan Bank Indonesia Perwakilan Sulut untuk diserahkan kepada akibat pedagang terdampak virus Corona atau Covid-19.

“Ini sebagai wujud kepedulian kepada para pedagang yang sudah sekian lama tak berjualan,” kata Darwis Hutuba.

Menurut Darwis, paket-paket yang diberikan kepada para pedangang terimbas covid-19 memang sudah diatur oleh manajemen Bank Indonesia. Kemudian paket-paket tersebut diserahkan penyalurannya kepada panitia yang diketuai Yasin Gani, Sekretaris Riflan Noho, dan bendahara Riyanti Supardi.

“Saya sendiri sebagai Ketua FPB Kota Manado hanya sebagai pengawas dan memonitoring penyaluran bantuan sembako kepada para pedagang yang sudah tidak lagi berjualan,” tutur Darwis.

Menurut dia, dampak wabah virus corona telah menyebabkan ratusan pedagang di Pasar Bersehati tidak lagi berjualan selang tiga bulan terakhir.

“Masyarakat mo belanja di Pasar Bersehati so tidak ada. Semua takut kena virus corona yang sudah membunuh banyak orang,” katanya.

Mini Nono (41), salah satu pedagang di Pasar Bersehati yang kesehariannya jualan sayur mengaku terharu. Mewakili para pedagang di Pasar Bersehati, dia berterima kasih menerima bantuan Sembako dari FPB Manado dan Bank Indonesia Perwakilan Sulut.

Dia mengacungi jempol hadirnya lembaga seperti FPB di Kota Manado yang dapat menjadi contoh yang baik untuk organisasi pedagang lainnya. “Banyak organisasi pedagang, tetapi yang peduli nasib pedagang cuma FPB Manado. Lain dari itu, mungkin hanya untuk kepentingan pribadi alias alat Po’ongo (bahasa Gorontalo),” kata Mini sembari tertawa lebar.(nixon)

Penyaluran bantuan sosial di Pasar Bersehati Kota Manado

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *