Pemprov Sulut Ucapkan Selamat kepada Jokowi-Ma’ruf

MANADO, mejahijau.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) bersama masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) yang dipimpin Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven OE Kandouw mengucapkan selamat kepada Ir Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma’ruf Amin yang dialntik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024.

Pelantikan Jokowi-Ma’ruf dilaksanakan dalam rangkaian rapat paripurna di gedung MPR-RI di Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2019, sore, diawali menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

“Pemprov Sulut mengucapkan selamat kepada bapak Jokowi dan Kiay Haji Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024. Semoga dalam melaksanakan tugas mendapatkan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Kepala bagian Humas Pemprov Sulut, Christian Iroth, mewakili Gubernur Olly Dondokambey, Wagub Steven Kandouw, serta seluruh masyarakat Sulut, Minggu malam.

Lanjut Iroth, Pemprov Sulut bersama masyarakat meyakini lima tahun ke depan Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin mampu menjadikan Indonesia semakin hebat melalui program pembangunan nasional yang berpihak kepada rakyat.

“Tentu program pembangunan Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin akan berdampak pada pembangunan di Sulawesi Utara, Dan itu melanjutkan program pembangunan sebelumnya yang sudah kita nikmati selama ini,” tandas Christian Iroth.

Berikut lima pesan yang disampaikan Ir Joko Widodo pada pidato perdana saat dilantik sebagai Presiden RI untuk periode kedua kalinya.

“Cita-cita kita, mimpi kita di tahun 2045, satu abad merdeka mestinya. Insya Allah kita sudah keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah, Indonesia telah menjadi negara maju dengan pendapatan melalui hitung-hitungan 320 juta rupiah per kapita per tahun atau 27 juta per kapita per tahun. Itulah mimpi kita itulah target kita, mimpi kita di tahun 2045 produk domestik bruto Indonesia bisa mencapai 7 triliun US Dollar dan Indonesia sudah masuk ke 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati 0%, kita sudah hitung-hitungan dan sangat memungkinkan hal itu dapat kita capai, Namun semua itu tidak datang otomatis, tidak datang dengan mudah, harus disertasi kerja keras dan kita harus kerja cepat serta disertai dengan kerja-kerja bangsa kita yang produktif,” urai Jokowi.

Pada kesempatan ini juga Presiden Jokowi mengajak dalam dunia yang sangat dinamis, sangat beresiko yang sangat kompetitif kita harus mengembangkan cara-cara baru, nilai-nilai baru. Jangan sampai terjebak dalam rutinitas yang monoton.

Seharusnya inovasi bukan hanya pengetahuan, inovasi dijadikan budaya, serta jangan lagi kerja berorientasi pada proses namun harus berorientasi pada hasil yang nyata, tugas birokrasi adalah menjamin akan manfaat dari program itu yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

“Yang ingin kita kerjakan lima tahun ke depan yang pertama adalah pembangunan sumber daya manusia yang menjadi program prioritas utama kita, membangun SDM yang pekerja keras dan dinamis, membangun SDM yang trampil menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, yang kedua pembangunan infrastruktur, akan kita lanjutkan infrastruktur yang menghubungkan Kawasan Industri ke kawasan distribusi serta mempermudah akses ke kawasan wisata, mendongkrak lapangan kerja baru yang mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat, ketiga adalah segala bentuk regulasi itu harus kita Sederhanakan, harus kita potong, harus kita pangkas, pemerintah akan mengajak DPR untuk menerbitkan 2 undang-undang besar, yang pertama undang-undang cipta lapangan kerja, yang kedua undang-undang pemberdayaan UMKM,” terang Jokowi yang sekaligus menjelaskan, bahwa undang-undang ini sekaligus merevisi segala UU yang menghambat UMKM.

“Keempat penyederhanaan birokrasi harus harus kita lakukan besar-besaran, investasi untuk penciptaan lapangan pekerjaan harus kita prioritaskan, prosedur yang panjang harus kita potong, birokrasi yang panjang harus kita pangkas, eselonisasi harus disederhanakan. Saya akan minta untuk disederhanakan menjadi dua level saja, diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai kompetensi, keahlian, pada akhirnya yang kelima adalah transformasi ekonomi, kita harus bertransformasi dari ketergantungan sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang memiliki nilai tambah tinggi bagi jasa negara yang mempunyai nilai tinggi untuk kemakmuran bangsa,” kata Jokowi.(*vanny)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *