Iven Karesidenan Kedu Hadirkan 5600 Penari Kolosal Dolalak

PURWOREJO, mejahijau.com – Iven kolosal enam Kabupaten se- Karesidenan Kedu, menampilkan Tarian Dolalak masal dengan melibatkan 5600 penari di Purworejo digelar, Sabtu, 14 September 2019.

Seperti dikatakan Bupati Purworejo Agus Bastian, Jawa Tengah merupakan provinsi yang banyak memiliki adat istiadat serta budaya tradisional  yang merupakan warisan nenek moyang termasuk Tarian Dolalak ini.

Bupati Purworejo Agus Bastian mengatakan, perihal pentas Dolalak dengan peserta 5600 penari ini, akan mengukuhkan eksistensi Tari Dolalak sebagai seni tradisional khas Kabupaten Purworejo.

“Tari Dolalak merupakan grand image Kabupaten Purworejo, berawal dari gerakan tari dansa  serdadu Belanda. Kata Dolalak diambil dari notasi Do La La yang dinyanyikan oleh serdadu Belanda.  Penari Dolalak bisa mengalami trens, yaitu tidak sadarkan diri karena pengaruh tarian yang begitu eksotis,” katanya.

Lanjut dikatakan, iven ini digelar untuk menyongsong Bandara New Internasional Yogyakarta yang akan datang.

Diharapkan penyelenggaraan pagelaran Dolalak dan iven bersama ini adalah pemanasan untuk menyambut para wisatawan yang akan hadir di Purworejo kelak.

Tarian Dolalak sendiri akan diagendakan setiap tahun, dan berharap dengan jumlah yang semakin besar menjadikan Tari Dolalak menjadi perhatian nasional dan internasional.

“Langkah ini untuk mempromosi dan mendongkrak Pariwisata Kabupaten Purworejo dari sisi seni budaya tradisional,” paparnya.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Purworejo, Agung Wibowo mengapresiasi semua pihak yang ikut terlibat.

“Terima kasih kepada semua pihak, peserta, masyarakat, dan media yang ikut berpartisipasi dalam rentetan acara dari acara Tarian Dolalak masal, dan iven bersama se-Kedu,” kata Agung.

Lanjutnya, target dari semua acara yang telah dilaksanakan tak lain untuk menyongsong Romansa 2020 atau kunjungan wisata 2020. Dan ini adalah promosi yang sangat baik untuk Kabupaten Purworejo untuk lebih dikenal dikancah nasional bahkan internasional.

Maka dari itu dengan promosi yang sangat luar biasa melalui seni budaya ini, kata dia, Purworejo lebih cepat terkenal dan Purworejo menyatakan diri sudah siap untuk menjadi tuan rumah kunjungan pariwisata di Indonesia.

Iven bersama se- Kedu ini sebenarnya iven dari Provinsi Jawa Tengah 2019 bertempat di Kabupaten Purworejo yang disertai pagelaran tarian khas Purworejo, yaitu Dolalak masal.

Hajatan ini juga diadakan kejuaraan, dimana Purworejo sendiri mendapatkan juara pertama,  juara kedua Kabupaten Temanggung, juara ketiga diperoleh Kota Magelang, juara harapan 1 direbut Kabupaten Magelang, disusul Wonosobo, dan  Kebumen.

Komandan Kodim 0708 Purworejo Letkol Inf Ghasim sangat mendukung acara Dolalak masal dan iven bersama yang diikuti 6 kabupaten ini.

“Anggota Kodim Purworejo pun ikut menjadi Duta Tari serta ikut menari Dolalak secara massal. Kita selalu mendukung kesenian daerah bisa tampil ke pentas nasional ” katanya.

Kapolres Purworejo AKBP Indra Manungsong juga bangga bisa mengikuti momen Tari Dolalak secara langsung.

“Ini momen yang sangat luar biasa yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Purworejo. Maka dari itu, mudah-mudahan acara warisan budaya ini, khususnya di kabupaten Purworejo selalu dijaga dan lebih dikembangkan,” katanya.(*arya) 

Bupati Purworejo Agus Bastian saat membuka iven kolosal Tarian Dodolak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *