Demo Mahasiswa Ricuh, Sandra Rondonuwu Terobos Melayani Mahasiswa

MANADO, mejahijau.com – Ribuan Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di kota Manado melakukan aksi demo di dewan gedung DPRD Sulawesi Utara, di Kairagi Manado, Rabu 25 September 2019, siang.

Para mahasiswa menuntut DPR-RI membatalkan rancangan KUHP (RKUHP) karena pasal-pasalnya dinilai berbenturan dengan kebebasan berekspresi yang menjadi hak asasi manusia yang harus dijamin, dilindungi, dan dipenuhi di alam demokrasi.

Seperti diketahui pemerintah bersama DPR-RI sepakat RKHUP disahkan dalam Sidang Paripurna DPR-RI periode 2014-2019 pada akhir bulan September ini.

Mahasiswa demonstran menuntut RKHUP tidak disahkan menjadi Undang Undang karena dapat menjadi preseden buruk bagi kebebasan berdemokrasi yang tengah tumbuh dan berkembang di tanah air.

Aksi demo awalnya berlangsung tertib. Hanya saja aksi demo berubah menjadi tak terkendali saat seorang mahasiswa membakar ban bekas.

Mahasiswa berusaha keras masuk ke halaman kantor DPRD Sulut. Namun mereka dihadang di depan pintu pagar terbuat dari besi.

Terjadilah dorong mendorong antara mahasiswa dengan aparat. Ratusan mahasiswa memaksa keras mendorong pagar masuk, dan akhirnya pagar jebol roboh.

Jebolnya pagar depan DPRD Sulut membuat demonstran leluasa masuk ke dalam halaman meski aparat tetap membarikade dengan pagar betis.

Bersamaan itulah aparat melepaskan gas air mata hingga mengenai sejumlah mahasiswa. Demo mahasiswa sejak pagi hingga sore itu, sontak saja langsung berubah mencekam tak terkendali.

Hanya saja situasi bersangur terkendali ketika aspirasi para mahasiswa dilayani sejumlah anggota dewan yang tampil di antaranya Fabian Kaloh, Sandra Rondonuwu, Richard Sualang, Amir liputo, Melky Pangemanan, dan Victor Mailangkay.

Ribuan Mahasiswa dari IAIN, Politeknik Manado, dan Unsrat Manado, menduduki kantor DPRD Sulut, Mereka menggelar aksi demo dan menyampaikan aspirasinya lewat orasi-orasi.

Sandra Rondonuwu salah satu legislator yang menerima aksi menyambut baik aksi demo mahasiswa.

Kata Saron sapaan Sandra, aksi mahasiswa baru kali pertama sejak dirinya dilantik sebagai legislator DPRD Sulut.

“Gedung ini (DPRD Sulut) adalah milik rakyat. Siapapun dapat menyampaikan aspirasi asalkan dengan cara yang baik dan santun. Para mahasiswa juga tuan rumah, dan mereka bukan tamu yang tidak diundang,” tandasnya.

Jadi kalau ini adalah rumah kita bersama, lanjut Srikandi PDIP ini, tentunya kita harus jaga dengan baik supaya tetap bagus dan lebih indah.

Demo mahasiswa kali ini, hemat Sandra, merupakan ungkapan hati dan luapan jiwa dari adik-adik mahasiswa yang disampaikan dengan cara yang penuh semangat.(arya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *