Mekanisme Penyidikan Narkotika Dinilai Merugikan Lapas Manado

MANADO, mejahijau.com – Informasi kepolisian mengenai pasokan narkotika yang menyeret nama Lapas Klas IIA Manado sebagaimana muncul di media massa edisi Rabu, 14 Agustus 2019, menimbulkan protes dan keberatan warga binaan.

Sejumlah narapidana meminta penyidik di Direktorat Narkoba Polda Sulut menangani kasus secara terukur, akurat dan obyektif.

“Mestinya mekanisme Penyidikan itu harus tuntas sebelum membuat pernyataan pers di media massa. Bukan metode duga-duga atau asumsi yang belum tentu benar. Dampaknya institusi terseret karena dangkalnya metode pengungkapan kasus,” tegas warga binaan, Hut Kamrin di Lapas Manado, Rabu 14 Agustus 2019, siang.

Menurut Kamrin, penjelasan kepolisian bahwa oknum IC yang mengantarkan barang bukti narkoti jenis sabu senilai Rp2.100.000 ke tersangka Anto di sebuah hotel, adalah transaksi di luar penjara.

“Lalu apa urusannya TSK dan IC di hotel dengan Lapas? Kalau toh ada pengakuan verbal dari Tsk Anto, ya telusuri sampai ada kepastian bahwa barang bukti itu benar-benar dari Lapas. Bukan spekulasi karena sebuah metode penyidikan yang putus di tengah jalan. Enak aja tiap tangkap orang, tsk-nya ngaku barang dari lapas, itu yang di-BAP,” tegas pria yang sedang menginvestigasi sinyalemen penggelapan barang bukti narkotika yang melibatkan sejumlah oknum kepolisian itu.

Lanjut Kamrin, pengakuan verbal tsk tentang sumber narkotika itu belum bisa dianggap bukti final. Pada kenyataannya kata dia, tidak sedikit tsk tangkapan polisi lebih berspekulasi menyebut sumber lapas untuk kepentingan kenyamanan dan menyudahi kekerasan saat diinterogasi.

“Kekerasan dan pelanggaran HAM di urusan narkotika itu sudah lasim. Yang terbaik bagi tsk itu mengaku aja dari lapas supaya urusan selesai. Walaupun pada akhirnya tidak terbukti,” jelasnya.

Lanjut mantan pemimpin redaksi media cetak ini, konfirmasi aparat mengenai sumber barang bukti dari Lapas itu, secara tidak langsung mengganggu rasa nyaman warga binaan.

“Mereka (tsk dan aparat) mengkondisikan situasi bahwa Lapas Manado itu gudang narkoba. Dikit-dikit masalah di luar, bilang sumber Lapas. Masalah dari dulu itu-itu saja,” tegas Khamrin.

Ia menyarankan, kepolisian membuat klarifikasi bersama dua institusi termasuk konfrontasi Tsk agar dugaan yang menyeret nama Lapas Manado tidak meninggalkan kesan ngawur.

“Supaya jelas, buktikan melalui penyidikan. Jangan sampai tangkap satu, lepas yang lain. Kemudian main sebut nama Lapas Manado. Di Lapas juga tiap saat, ada sidak demi kepastian bebas narkoba,” tandas Kamrin.(*vanny)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *