Belajar Ekonomi Produktif dari Kaki Gunung Awu

TAHUNA, mejahijau.com – Berdayakan potensi desa untuk kesejahteraan rakyat menjadi tekad Herdyanto Takapulungang ketika terpilih menjadi Kepala Desa Utaurano, Kecamatan Tabukan Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Letak Desa Utaurano tepat di bawah kaki Gunung Awu yang menyimpan deposit air yang melimpah. Deposit air yang banyak turun mengairi dua sungai besar.  Pelaksaja hal itu membuat Desa Utaurano menjadi desa ekonomi produktif dengan hamparan kebun-kebun rakyat yang subur.

Tekad Herdyanto Takapulungang selaku Kepala Desa atau bahasa lokal disebut Kapitalaung mampu diwujudnyatakan di desanya. Bersama-sama masyarakat desanya, Kapitalaung Herdyanto memberdayakan potensi Desa Utaurano.

Usaha pertanian unggulan digalakkan sang Kapitalaung. Hamparan hijau kebun rica, terong, seledri, tomat, hingga bawang merah terlihat membentang di desa.

Produksi perdana komoditi bawang merah mencapai 100 kilogram. Keberhasilan ini diikuti panen tomat, rica, seledri, dan berbagai sayuran lainnya. Hasil produksi yang masih terbatas Desa Utaurano, mampu memenuhi keperluan beberapa pasar di Kota Tahuna.

“Bawang merah buahnya besar-besar dan panen 3 bulan sekali. Jadi setahun bisa sampai empat kali panen,” kata Kapitalaung Herdyanto Takapulungang kepada mejahijau.com, Minggu (02/06/2019).

Menurutnya, pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terus digenjotnya.

“Tujuannya untuk kemandirian demi kemakmuran serta kesinambungan warga kampung kami,” katanya.
Lanjut dikatakan, pemerintah desa bersama masyarakat selalu kompak dan terus berupaya yang terbaik untuk desa.

“Kalau usaha di desa kami maju, tentu akan mengangkat taraf hidup masyarakat,” terang Kapitalaung enerjik ini.
Selain hasil-hasil kebun, warga Desa Utaurano juga pengrajin gitar, keroncong, sapu ijuk, tekahe atau pot bunga.

Usaha lain pembudidayaan ikan air tawar dimana sesuai perencanaan APBDesa 2019, akan ada stimulan pembuatan kolam budidaya ikan air tawar di setiap rumah.

Pun rencana budidaya tersebut, Desa Utaurano tahun ini juga bakal disuntik dana CSR senilai Rp 500 juta.
Desa Utaurano memiliki penduduk kurang lebih 1041 jiwa, 310 Kepala Keluarga (KK). Hidup berdampingan dengan ketrampilan pada bidangnya masing-masing.(asril)

Bawang merah produksi dari kebun-kebun di Desa Utaurano. 
Hamparan tanaman Seledri yang ditanamn di Desa Utaurano. 
Ketrampilan membuat gitar dan keroncong juga diproduksi masyarakat Desa Utaurano.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *