Ratusan Polisi Bakar Ban dan Segel Ruang Kabag Ops Polres

LABUHA, mejahijau.com – Seperti dilansir cnni.com, ratusan polisi menggelar aksi protes di halaman Mapolres Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara, Senin (29/04/2019).

Mereka mempertanyakan anggaran pengamanan Pemilu 2019 yang dinilai terlalu rendah. Padahal rata-rata tahapan pemilu berlangsung molor dari jadwal sementara mereka tak mendapat honor tambahan.

Aksi protes sempat diluapkan dengan membakar ban mobil di halaman Mapolres. Mereka protes ucapan bernada ancaman pejabat Polres Halsel yang akan memutasi polisi yang mempertanyakan honor pengamanan.

Aksi protes aparat kepolisian ini berlanjut hingga menyegel ruangan Kepala Bagian Operasional Polres Halsel.
Aksi protes anggota kepolisian dibenarkan Kapolda Maluku Utara Brigadir Jenderal Suroto, bahwa aksi protes dipicu oleh anggaran pengamanan pemilu yang dinilai terlalu kecil.

Brigjen Suroto menjelaskan, sesuai jadwal para anggota ditugaskan mengawal tahapan pemungutan dan penghitungan suara selama 3 hari serta pleno selama 5 hari. Selama pengamanan itu para anggota diberi honor Rp171 ribu per hari.

“Itu terdiri atas uang saku Rp 53 ribu, uang makan Rp 97 ribu, jasa angkut Rp 12 ribu, bekal kesehatan Rp 9 ribu,” urai Suroto.

Masalah mulai muncul ketika tahapan pemilu berlangsung molor sehingga masa pengamanan bertambah panjang. Sementara honor pengamanan tidak ada penambahan.

Anggota polisi diterjunkan sekaligus mengawal kotak suara mulai tanggal 14 April 2019. Tapi kegiatan di TPS molor, PPK molor, PPK, bahkan sampai sekarang pleno masih berlangsung.

“Jadi permasalahannya di situ,” cetus Suroto.

Selain itu, polisi di Halsel juga memprotes perbedaan honor mereka dengan personel bantuan yang didatangkan dari Polda Maluku Utara.

Personel bantuan dari Polda Maluku Utara kabarnya mendapat tambahan honor akomodasi sebesar Rp100 ribu per hari.

“Di lapangan mereka (anggota polisi) saling cerita (perbedaan honor). Ini mungkin yang belum dijelaskan oleh Polres Halsel. Yang jelas hak anggota tidak akan kami potong. Ini hanya kesalahan prediksi waktu, sementara anggaran yang diberikan negara memang segitu,” kata Suroto.

Lanjut dikatakan, pihaknya telah mengutus Wakapolda, Direskrimsus, Karo Ops dan Kabid Propam ke Halsel untuk melakukan investigasi guna menyelesaikan persoalan.

“Yang pasti pengamanan pemilu tetap berjalan seperti biasa. Tidak ada masalah. Nanti akan kita carikan solusinya,” pungkasnya.(*arya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *