Presiden Jokowi Perhatikan Serius Pembangunan di Sulawesi Utara

MANADO, mejahijau.com – Presiden RI Joko Widodo benar-benar menyeriusi sejumlah mega protek di Sulawesi Utara (Sulut). Pelak saja laju pertumbuhan ekonomi di daerah ini kian meningkat, menyusul manfaat pembangunan dirasakan langsung masyarakat.

Gebrakan Presiden Joko Widodo yang akrab dipanggil Jokowi sangat menunjang program yang dicanangkan Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Drs Steven OE Kandouw (ODSK).
Presiden Jokowi wujudnyatakan program nawacita yang dikawal pemerintahan ODSK. Sejumlah proyekinfrastruktur sebagian besar hampir selesai dikerjakan.

Lihat Jembatan Soekarno telah tuntas, diikuti Bendungan Kuwil, Jalan Tol Manado – Bitung yang telah difungsikan 24 Desember 2018 lalu. Sebagian jalan tol Seksi 1B dan 2A terbentang dari Airmadidi hingga Danowudu sepanjang 14,5 kilometer dalam penyelesaian. Ditargetkan jalur normal Manado-Bitung biasa ditempuh 45-60 menit, diharapkan melalui jalan tol hanya butuhwaktu 25-30 menit saja.

Begitu juga dengan mega proyek Manado Outer Ring Road (MORR) III, yakni Winangun-Malalayang sepanjang 11,5 kilometer yang terus dipercepat. Selain itu, program ODSK yang dalam progres penyelesaian, yaitu jalan Bandara Sam Ratulangi ke Kawasan Ekononi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang.

Lihat saja Palapa Ring bernilai Rp1,38 triliun yang merupakan program Nawacita, beberapa waktu lalu dimantapkan untuk memberi keuntungan langsung kepada masyarakat. Akses point-of-presence Palapa Ring Tengah yang terhubung dengan jaringan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), digunakan untuk mendukung layanan perpajakan secara online. Selain itu, jaringan serat optik ini dapat dipakai untuk layanan publik, seperti pendidikan dan kesehatan masyarakat.

Bahkan baru-baru ini tanggal 1 April 2019, Presiden Jokowi meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung.
KEK Bitung dinilai strategis karena merupakan pintu gerbang ekonomi ke negara-negara di Asia Pasifik. Aksesibilitasnya didukung adanya Pelabuhan Internasional Bitung sebagai pelabuhan perdagangan Kawasan Timur Indonesia.

Berjarak sekira 44 kilometer dari Ibukota Manado, KEK Bitung diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan dan distribusi barang serta penunjang logistik di kawasan timur Indonesia. KEK Bitung yang menyita area seluas 534 ha, berbasis pada keunggulan komoditas Sulut. Salah satunya penghasil ikan terbilang besar, KEK Bitung fokus pada industri pengolahan perikanan untuk menghasilkan komoditi ekspor berkualitas internasional.
Selain perikanan, KEK Bitung juga fokus pada industri kelapa beserta produk turunannya yang memiliki pasar nasional maupun internasional.

Berdasar potensi wilayah dan keunggulan geostrategis, KEK Bitung diharapkan mendorong hilirisasi dan mendongkrak daya saing sektor perikanan, agro, farmasi, dan menarik investasi senilai Rp 32 triliun hingga tahun 2025.

Selain itu, Presiden Jokowi juga janji segera mempercepat pembangunan infrastruktur Jalan Tol Manado-Bitung untuk menunjang KEK sehingga mampu bersaing dengan negara lain. Peran Presiden RI terhadap percepatan pembangunan daerah ini, dibenarkan Gubernur Sulut Olly Dondokambey.

“Kita semua berterima kasih ke Pak Presiden, semua pembangunan beserta bantuan yang diberikan kepada daerah kita,” kata Olly. Tanpa topangan Presiden Jokowi, kata Olly, Sulut tak dapat berbuat banyak jika hanya berharap dari APBD yang hanya Rp 4 triliunan.

“Namun berkat bantuan dari Pak Presiden Jokowi, kita dapat fasilitas uang APBN,” aku Olly.
Dia mengurai antaranya Jembatan Soekarno selesai pada era Presiden Jokowi setelah lama terkatung-katung.

“Jembaran Soekarno sekarang jadi trademark kota Manado, dan selesai dikerjakan pada era Presiden Jokowi,” ungkap Olly.

Berikut kepedulian Presiden Jokowi supaya masyarakat tak lagi kena banjir bandang. Itu terlihat dari dibangunnya Bendungan Kuwil. Bendungan Kuwil satu-satunya bendungan di Indonesia yang tidak untuk irigasi namun untuk antisipasi banjir.

Kemajuan pesat di sektor pariwisata juga karena peran besar dari pemerintahan Jokowi. “Waktu kita urus izin, presiden langsung telepon Menteri Perhubungan lalu telepon Menkumham untuk izin visa bebas masuk,” ujarnya.
Kemudian Presiden Jokowi juga mengalokasikan dana desa yang tidak main-main. Dana Desa itu bukan karena peran gubernur atau bupati, tapi peran dari Presiden Jokowi.

Pembangunan daerah kita, kata Olly, belum seluruhnya selesai. Masih banyak yang harus dilanjutkan lagi.
Olly kuatir ganti pimpinan ganti kebijakan lagi sehingga berimbas pada proyek pembangunan terbengkalai seperti lalu-lalu.(Advertorial)

Presiden Jokowi didampingi Gubernur Olly Dondokambey dan Walikota Bitung Maxmillian J Lomban di Bandara Sam Ratulangi Manado, meresmikan sejumlah proyek, antaranya, proyek KEK Bitung, proyek KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan, proyek KEK Morotai Provinsi Maluku Utara, proyek Asrama Mahasiswa UKIT Tomohon, proyek Asrama Mahasiswa IAIN Kota Manado.
Presiden Jokowi bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Olly Dondokambey, Bupati Vonnie Anneke Panambunan, Kepala BPJN XV Triono Junoasmono saat memantau pengerjaan Tol Manado-Bitung. 
Gubernur Olly Dondokambey bersama Kepala BPJN XV Triono Junoasmono saat memeriksa penggunaan lahan untuk pembangunan proyek jalan Tol Manado-Bitung. 
Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutannya dihadapan warga gereja di Hotel Sutan Raja baru-baru ini. 
Presiden Jokowi didampingi Gubernur Olly Dondokambey pada salah satu acara resmi di Kota Manado.