Gubernur Olly Optimis Sektor Perikanan Menjanjikan

TOMOHON, mejahijau.com – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Mokoginta membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) pembangunan kelautan dan perikanan Sulawesi Utara di Kota Tomohon, Rabu (10/04/2019) pagi.

Sambutan Mokoginta menerangkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Kebijakan Kelautan Indonesia yang dibuat pemerintahan Presiden Joko Widodo ternyata mampu meningkatkan pencapaian pembangunan bidang kelautan dan perikanan di Sulut.

“Kita telah melakukan berbagai upaya dan langkah-langkah konkrit dan konstruktif dalam rangka menindaklanjuti RAN Kebijakan Kelautan Indonesia,” kata Mokoginta saat membaca sambutan Gubernur Olly Dondokambey.

Dijelaskan, telah terjadi kenaikan nilai ekspor komoditi perikanan dari 107,034,865.42 US$  tahun 2016, menjadi 127.669.313,31 US$ pada tahun 2017 yaitu 19,27%. Kemudian naik lagi tahun 2018 dengan nilai ekspor 131.923.242,64 US$ atau 3.33%.

Kemudian tahun 2018, konsumsi ikan Sulut naik 60.08 kg/kapita/tahun, dibanding tahun 2017 mencapai 58,85 kg/kapita/tahun.

Sementara itu, masih kata Mokoginta, rata-rata Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) dari tahun 2016 naik dari 106.86 untuk NTN dan 92 untuk NTPi menjadi 114,2 untuk NTN dan 94.24 untuk NTPi pada tahun 2018.

Pencapaian positif itu, kata dia, menjadi komitmen Sulut untuk bersama daerah lainnya mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia berdasarkan lima pilar utama yang dicanangkan Presiden Jokowi.

Seperti diketahui, kelima pilar tersebut, yakni pilar pertama, pembangunan kembali ke budaya maritim Indonesia, pilar kedua, berkomitmen menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utamanya.

Kemudian pilar ketiga, komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik, dan industri perkapalan, serta pariwisata maritim.

Pilar keempat, diplomasi maritim yang mengajak semua mitra Indonesia untuk bekerja sama pada bidang kelautan, dan pilar kelima, membangun kekuatan pertahanan maritim.

Rakernis kelautan dan perikanan turut dihadiri Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut Ronald Sorongan, dan jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan.(arya/hps)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *