Cap Tikus Kini Resmi Diperjual-belikan

AMURANG, mejahijau.com – Jika selama ini minuman captikus kerap menjadi bulan-bulanan aparat kepolisian, kini masa depan minuman tradisional rakyat Minahasa itu dapat perlindungan.

Perjalanan panjang Bupati Minahasa Selatan (Minsel) DR Christiany Eugenia Paruntu SE membuat senyum para petani pohon seho.

Mereka mengakui perjuangan untuk melindungi petani seho cukup gigih dilakukan wanita enerjik ini. Dari tangan Tetty-lah – begitu sapaan akrabnya,-  produk lokal minuman captikus kini bebas dijual secara resmi.

“Kami benar-benar salut dengan Bupati Minsel. Beliau sangat gigih memperjuangkan kehidupan kami. Sebab captikus sudah puluhan tahun kami tekuni untuk menghidupi keluarga,” ungkap Jantje (53) di sela-sela launching Cap Tikus 1978 berpita cukai di Waleta Kantor Bupati, Senin (07/01/2019).

Petani pohon seho asal warga Desa Malola ini menambahkan, sebagai petani dirinya bangga sumber mata pencahariannya kini sudah memiliki label sendiri dan menjadi branding minuman modern.

Sementara saat launching Cap Tikus 1978, Bupati Tetty Paruntu mengungkapkan, upayanya menjadikan captikus sebagai minuman resmi itu dilakukan semata-mata untuk meningkatkan nilai ekonomi masyarakat.

“Upaya saya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Tidak ada maksud-maksud lain,” tandasnya.

Guna memuluskan niat baiknya, Tetty menggandeng PT Jobubu Jarum Minahasa (JJM). Produksi minuman beralkohol kadar 45 persen itu kini dikemas khusus dengan label cukai sehingga resmi diperjual-belikan.

“Sekarang Cap Tikus sudah legal. Dan kita bisa perkenalkan ke dunia. Saya berharap dukungan seluruh elemen masyarakat untuk mempromosikan produk lokal Minsel yang siap dipasarkan,” kata Tetty lewat sambutannya.

Sementara Direktur PT JJM Nico Lieke yang juga Ketua APINDO Sulut mengapresiasi pada perjuangan Bupati Minsel yang getol memperjuangkan izin Cap Tikus 1978.

“Luar biasa perjuangan ibu Bupati Minsel. Selama kurang lebih 2 tahun, beliau terus berjuangan hingga akhirnya mendapat izin dari pihak berkompeten di pusat,” ungkap Lieke.

Apresiasi serupa diungkapkan Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang disampaikan melalui Kepala Dinas Pariwisata Pemprov Sulut Daniel Mewengkang.

“Pak Gubernur Olly memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya diproduksinya minuman ini. Diharapkan produk ini ikut mendorong sektor pariwisata di daerah kita,” katanya.

Hadir pada acara tersebut Kakanwil Bea Cukai Provinsi Sulawesi Utara yang diwakili Kasi Humas, Ari Sugiarto SE, Kapolres Minsel AKBP FX Winardi Prabowo SIK, Kajari Minsel I Wayan Eka Miartha SH MH, Dandim 1302 Minahasa Letkol Inf Slamet Raharjo, Wakil Ketua Hubungan Kerjasama BPM Sinode GMIM Pdt Ventje Talumepa M,Th, wakil dari BNN Sulawesi Utara, wakil dari PT Angkasa Pura.

Selain itu, hadir juga wakil dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov Sulut, Direktur PT Jobubu Jarum Minahasa Magdalena Warouw, Direktur Utama Mega Mas Manado Amelia Tungka, tokoh masyarakat, serta para petani Cap Tikus asal Kabupaten Minsel.(arya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *