Sekot Bitung Paparkan Makna Keberagaman dalam Kebersamaan

BITUNG, mejahijau.com – Sekretaris Kota Bitung Dr Audy Pangemanan hadiri acara Sosialisasi Peningkatan Toleransi dan Kerukunan Kehidupan Beragama di Hotel Nalendra, Kota Bitung, Selasa (05/12/18).

Sambutan Sekot Bitung mengatakan, Indonesia adalah negeri yang super mejemuk. Terdapat ribuan bahasa, ribuan suku bangsa, dan 6 agama yang diakui pemerintah.

“Keragaman itulah yang membuat bangsa kita kaya akan budaya, adat istiadat, dan nilai luhur bangsa dalam wadah Bhineka Tunggal Ika,” ujar Pangemanan.

Semua itu, lanjutnya, melebur dalam satu rumah besar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila sebagai Dasar Negara memayungi semua perbedaan.

Dalam kaitannya dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, lanjut Sekot Bitung, itu mempunyai makna bahwa segala aspek penyelenggaraan hidup bernegara harus sesuai dengan nilai-nilai yang berasal dari Tuhan.

“Karena sejak awal pembentukan bangsa ini, bahwa negara Indonesia berdasarkan atas Ketuhanan. Maksudnya adalah, masyarakat Indonesia merupakan manusia mempunyai iman dan kepercayaan terhadap Tuhan, dan iman inilah yang menjadi dasar dalam hidup berbangsa, bernegara dan bermasyarakat,” katanya.

Dijelaskan, itulah toleransi dalam kehidupan beragama dan kepercayaan masing – masing yang lindungi negara menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

Olehnya sikap toleransi perlu tumbuh dalam diri setiap warga negara Indonesia termasuk warga yang berada di Kota Bitung. Sikap toleransi adalah sikap atau perilaku manusia yang tidak akan menyimpang dari aturan.

“Seseorang saling menghargai atau saling menghormati tindakan yang dilakukan orang lain, sikap manusia adalah mahluk sosial dan butuh hidup rukun dan damai,” pungkasnya.

Turut hadir pada sosialisasi tersebut, Drs Mecki M Onibala M.Si (Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sulawesi Utara, Pdt Luki Rumopa (Staf Khusus Gubernur), Kepala Kesbangpol Kota Bitung Jeffry Sondakh, Kepala KUA se-Kota Bitung, Kepala kantor Depag Bitung, Ketua FKUB Provinsi Sulut dan Kota Bitung, para tokoh agama dan tokoh masyarakat.(Herry Dumais)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *