Arthur Kotambunan Imbau Tetap Rukun dan Damai

MANADO, mejahijau.com – Menyusul ketegangan hingga nyaris konflik horisontal di Kota Manado baru-baru ini, segenap tokoh masyarakat meminta semua pihak tetap konsisten menjaga kerukunan antar sesama warga.

“Mari tetap menjaga keamanan dan kerukunan yang selama ini sudah terbina dengan baik. Betapa indahnya kita kalau tetap hidup berdampingan secara rukun dan damai,” ujar Arthur Kotambunan kepada mejahijau.com, Rabu (17/10/208).

Menurut Calon Anggota DPRD Sulut dapil Kota Manado ini, ketegangan yang terjadi barusan bukan karena perbedaan keyakinan atau karena perebutan sesuatu yang super penting.

Daerah ini tidak masalah soal kerukunan antar umat beragama. Itu tergambar jelas pada saat umat Kristen dan Muslim akan merayakan hari raya besar.

“Kalau warga Kristen akan ibadah Natal dan Tahun Baru serta  ibadah Jumat Agung, justu gereja-gereja dijaga ketat oleh umat muslim. Begitu juga sebaliknya, kalau Idul Fitri atau Idul Adha, maka warga Kristen yang menjaga teman-teman dari muslim yang sholat di Mesjid-Mesjid,” papar AK7, sapaan akrab Arthur Kotambunan.

Dengan begitu, lanjut Caleg Nomor 7 PDIP dari Dapil Kota Manado ini, sebenarnya persoalan kerukunan bukan masalah yang harus dikuatirkan. Pasalnya tokoh-tokoh masyarakat rukun dan damai-damai selama ini.

“Mari torang saling menghargai perbedaan, tetap saling menjaga, demi kerukunan dan kenyamanan bersama,” pungkas mantan Ketua Tim Kampanye pemenangan ODSK (Olly Dondokambey Steven Kandouw).

Seperti diketahui, kedatangan Habib Bahar bin Smith dan Habib Alatthos ke Kota Manado, Senin(15/10/2018) malam, sempat mendapat penolakan dari ratusan massa. Mereka tergabung dari sejumlah Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).

Kedatangan dua Habib tersebut kabarnya untuk menghadiri Haul Akbar ke-7 dan Doa Akbar untuk Bangsa Indonesia khususnya Doa Bersama untuk Palu dan Donggala di Masjid Habib Alwi bin Smith, Kelurahan Karame, Kota Manado.

Situasi kedatangan dua Habib sempat memanas di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado. Menghadapi situasi tersebut, Pemprov Sulut, Kepolisian dan TNI langsung mengambil langkah-langkah antisipasi hal-hal yang tak diinginkan.

Personel pengamanan TNI Polri pun diterjunkan. Dilengkapi peralatan dan kendaraan taktis Brimob, aparat terjun melakukan pendekatan persuasif.

Kapolda Sulut, Irjen Pol Bambang Waskito melalui Kabid Humas, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, kepolisian tidak berpihak.

“Dan tindakan pengamanan saat itu merupakan langkah terbaik pihak kepolisian, TNI dan Pemprov Sulut,” ujarnya.(arya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *