Hari ke 3 Tsunami Palu, Franky Kowaas Cs Belum Ditemukan

PALU, mejahijau.com – Kota Palu yang dilanda gempa dan tsunami, Minggu malam (30/09/2018), tampak gelap gulita. Para relawan masih terlihat bertahan di lokasi-lokasi kritis bencana.

Di antaranya para relawan berada di sekitar puing Hotel Roa Roa. Sementara pengungsi berdiam penuh harap di tenda-tenda pengungsian darurat.

Sementara korban luka dirawat dengan penerangan seadanya di dibawah tenda darurat di halaman Rumah Sakit. Bahkan beberapa lokasi pengungsian memang tampak gelap gulita.

Upaya evakuasi korban di reruntuhan hotel Roa Roa terus dilakukan Tim SAR. Diperkirakan masih sekitar 40-an korban yang masih terjebak di antara reruntuhan hotel.

Tim evakuasi sampai pukul 20.03 WITA hanya menemukan seorang korban perempuan bernama Fitri asal Lampung

Meski dalam keadaan selamat namun kondisi Fitri terbilang cukup kritis.

Minimnya alat berat untuk menghalau reruntuhan beton hotel menyulitkan tim relawan dan tim SAR mengevakuasi para korban.

Tercatat sebanyak 7 atlit paralayang yang berada di Hotel Roa Roa saat kejadian. Mereka diantaranya, Franky Kowaas, Petra Mandagi, Reza Kambey, Glen Mononutu, Ardi Kurniawan, Fahmi Malang, Dong Jin.

Diduga ke tujuh atlit paralayang tertimbun dalam reruntuhan bangunan hotel. Pasalnya hingga malam ini, suara-suara minta tolong masih terdengar dari balik reruntuhan hotel.

Atlet paralayang yang mengikuti ajang Festival Pesona Palu, Lamoni di Pantai Talise, dinyatakan hilang pasca kejadian gempa dan tsunami di Palu-Donggala, Jumat (28/09/2018).

Menurut Sinyo Rumondor dari tim satuan tugas Paralayang Indonesia untuk pencarian atlet yang menjadi korban gempa dan tzunami Palu, mengatakan, belum ada satupun atlit paralayang asal Sulut yang ditemukan.

“Sampai posisi pukul 23.00 Wita malam ini, belum satupun para atlit yang ditemukan. Kegiatan alat berat untuk evakuasi sementara dihentikan dan akan dilanjutkan besok pagi,” kata Inyo sapaan akrabnya.

Soal beredarnya berita keberadaan Franky Kowaas alias Kengkang, dan rekan-rekannya, lanjut dia, sebaiknya tak usah cepat-cepat dipercaya. Sebab aktivitas tim SAR dan para relawan untuk membantu para korban masih tetap berlangsung.(arya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *