100 Gempa Susulan Goyang NTB Pasca Gempa 7 SR

JAKARTA, mejahijau.com – Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) mencatat ada 100 gempa susulan pasca gempa berkekuatan 7 skala richter yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

“Hingga pukul 02.00 WITA sudah ada sekitar 100 gempa susulan,” kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BMKG Hary Tirto Djatmiko, Senin (6/8) dini hari.

Data terakhir dari Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 82 orang tewas dan ribuan lain mengungsi akibat gempa Lombok.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan pers yang diterima media mengatakan jumlah korban tewas itu masih bisa bertambah.

Sutopo menuturkan pihak terkait seperti BNPB, BPBD NTB, TNI, dan Polri masih terus melakukan proses evakuasi dan penyelamatan terhadap korban gempa Lombok.

“Diperkirakan korban terus bertambah. Jumlah kerusakan bangunan masih dilakukan pendataan,” ujarnya.

Adapun ribuan orang yang mengungsi disebut Sutopo sangat membutuhkan petugas medis termasuk obat-obatan, makanan, selimut, tenda, air bersih, tikar, dan kebutuhan dasar lainnya.

Rumah sakit di sekitar Lombok pun dipenuhi warga yang terluka akibat gempa. Mayoritas yang datang mengalami luka benturan terkena reruntuhan akibat gempa.

Berdasarkan pantauan Antara di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB, petugas piket di Unit Gawat Darurat (UGD) kewalahan menangani korban luka akibat gempa yang terus berdatangan sejak Minggu malam (5/8) hingga Senin dini hari.

Jumlah korban yang terus berdatangan membuat ruang UGD RSUP NTB tak mampu menampung para pasien. Pihak rumah sakit terpaksa membawa pasien ke area parkir sambil diberikan perawatan.

Mereka yang dirawat terdiri atas anak-anak, orang dewasa, lanjut usia. Sebagian besar kaum perempuan.

“Saya luka di bagian kepala karena tertimpa reruntuhan bangunan. Perut saya sakit menggendong anak saya ketika mencoba menahan tembok yang mau runtuh,” kata Fitri salah seorang warga desa Puyung Waker Sumpak, kabupaten Lombok Tengah.

Anak perempuan Fitri yang masih bayi bawah lima tahun (balita) menderita benjol di kepala. Tidak hanya itu, rasa trauma juga masih dirasakan.

“Saya tidak sempat mengambil telepon genggam yang tertinggal di rumah kos. Saya tidak bisa menghubungi siapa pun di kampung halaman,” tutur wanita yang bekerja di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat ini.(cnni/*arya)

BERITA TERKAIT:

  • 82 Tewas Akibat Gempa 7 SR di Lombok, Ribuan Mengungsi….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *