Antisipasi Rubella, Mulai 1 Agustus Dinkes Minsel Gelar Imunisasi

AMURANG, mejahijau.com – Serangan penyakit rubella terbilang sangat berbahaya. Rubella atau Campak Jerman tergolong penyakit menular yang disebabkan virus rubella.

Gejala rubella yang paling utama adalah ruam merah berbentuk bintik-bintik di sekucur tubuh. Rubella sering terjadi pada anak yang belum mendapat vaksin campak, gondok, dan rubella.

Rubella berbeda dengan cacar air walaupun dua penyakit ini sama-sama menyebabkan ruam merah. Rubella disebabkan virus yang berbeda dengan cacar air, dan rubella tidak terlalu menular seperti cacar air.

Antisipasi menyebar penyakit ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Minsel mulai pekan depan menurunkan tenaga kesehatan ke lapangan untuk melakukan imunisasi.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Minsel dr Erwin Schouten melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Yunike Panambunan AMd.Kep kepada wartawan di Amurang.

Imunisasi sedianya diperuntukan kepada anak usia 9 bulan hingga 15 tahun. Dijadwalkan imunisasi rubella berlangsung selama dua bulan dimulai tanggal 1 Agustus 2018.

“Kami telah bentuk tim untuk melakukan imunisasi campak dan rubella. Khusus anak-anak usia sekolah pelaksanaan imuninasi dilaksanakan di sekolah sesuai jadwal. Sementara anak-anak yang belum sekolah akan dilaksanakan di Puskesmas atau Posyandu terdekat,” ungkap Panambunan, baru-baru ini.

Dinkes Minsel berharap kerjasama dan peran aktif semua pihak untuk mensukseskan program yang dicanangkan oleh pemerintah pusat yang berlaku di seluruh Indonesia.

“Anak Indonesia harus sehat dan bebas dari ancaman serangan penyakit campak dan rubella. Untuk itu, diharapkan partisipasi orang tua, guru dan pihak keluarga membawa anak-anak untuk diberikan imunisasi,” pungkasnya.

Patut diketahui, gejala umum rubella dimulai dengan bintik-bintik merah dan gatal. Sebelum menyebar dari belakang telinga ke kepala, leher, dan kemudian ke tubuh bagian atas. Ruam merah ini biasanya berlangsung hingga seminggu.

Nama lain rubella adalah Campak Jerman, gejala lainnya pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar telinga dan belakang kepala. Suhu badan panas hingga mencapai 38 derajat celcius atau lebih tetapi badan menggigil. Gejala yang kurang umum lainnya kepada orang dewasa yakni arthritis dan arthralgia atau peradangan serta nyeri-nyeri sendi.(arya)

BERITA LAIN:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *