Pengadaan PLTS di Pulau Sara’a Diduga Sarat Masalah

MELONGUANE, mejahijau.com  Pengadaan lampu jalan tenaga surya tahun 2017 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud mendapat sorotan tajam. Mengapa tidak, pengadaan pembangkit lampu jalan tenaga surya (PLTS) yang dikelola oleh PT Handyta Wenang itu belum setahun tetapi sudah tak menyala.

Adapun pengadaan proyek banderol hampir 4 miliar rupiah ini bertujuan untuk menunjang program kepariwisataan di Kabupaten Kepulauan Talaud, tetapi realisasinya barangkali tak sesuai harapan.

Padahal pengadaan lampu jalan tenaga surya banderol miliaran rupiah, bertujuan untuk menunjang Festival Pulau Sara’a yang digelar 2 Juli 2017 silam.

Namun seusai festival tersebut selesai digelar, namun belum setahun lampu penerangan jalan tenaga surya sesuai nomor kontrak 01/Kontrak-PJL/PLJTS/Disperindak/VI/2017 yang sumber dananya berasal dari DAU/APBD tahun anggaran 2017, kini dalam keadaan memiriskan.

“Setelah kami kroscek di lapangan pada bulan Juni lalu, ternyata sudah tidak menyala. Berarti belum setahun sudah tidak berfungsi. Pengadaan sepertinya tidak sesuai ketentuan, begitu juga dengan spesifikasi barang,” tandas Victor Lolowang, Ketua LCKI (Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia) Provinsi Sulut, Sabtu (14/07/2018).

Kasus ini mulai mencuat, lanjut dia, awalnya LCKI Sulut menerima informasi dari masyarakat hampir semua lampu jalan tenaga surya sudah tak menyala. Untuk itu pihaknya terjun langsung ke Pulau Sara’a untuk membuktikan kebenaran informasi tersebut.

“Terkait dugaan penyimpangan proyek pengadaan PLTS di Pulau Sara’a ini, nantinya akan kami bawa ke penegak hukum untuk diproses sesuai ketentuannya,” tandas Lolowang.

Pun pesona alam bibir Laut Pasifik yang terlihat menawan dari Pulau Sara’a, terancam menjadi destinasi yang tak di lirik. Dikuatirkan destinasi Pulau Sara yang sudah dipublish mendunia dengan dana yang terbilang besar  oleh Pemkab Kepulauan Talaud terancam gagal total.

Sayangnya Habel Salimbe selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kepulauan Talaud hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi media ini.(vanny)

BERITA LAIN:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *