Maksimalkan Perbatasan, Lanal Melonguane Tambah Kapal Patroli

MELONGUANE, Meja Hijau – Guna meningkatkan pengawasan dan keamanan laut di wilayah perbatasan, TNI-AL menambah Alat Utama Sistem Persenjataan atau lasim disebut Alutsista.

Adapun alutsista dimaksud antaranya armada laut sebuah Kapal Angkatan Laut Pulau Kabaruan (KAL Pulau Kabaruan) yang beroperasi di bawah Komando Pangkalan Utama Melonguane.

Rencana penambahan armada laut itu diungkapkan Danlanal Melonguane, Letkol (Mar) Agustinus Purba SE lewat acara penyambutan Kapal Patroli yang di komandoi Sertu Nav Boby Christian di Pelabuhan Laut Melonguane, baru-baru ini.

“Bergabungnya KAL Pulau Kabaruan 1-8-32 ini, diharapkan memperkuat Lanal Melonguane dalam mengemban tugas di wilayah laut perbatasan,” ujar Letkol (Mar) Agustinus Purba.

Lanjut dikatakan, beroperasinya armada tersebut sebagai operasional satuan kewilayahan sekaligus satuan pembinaan dalam rangka penegakan kedaulatan hukum di laut serta pengendalian perairan yuridis nasional Indonesia.

Adapun pemberian nama KAL Pulau Kabaruan kepada salah satu alutsista TNI-AL, sebagai bentuk penghargaan terhadap kearifan dan budaya lokal sehingga diharapkan mampu menyemangati masyarakat di Kepulauan Talaud.

Seperti kita ketahui bersama, pulau Kabaruan salah satu pulau terluar di gugusan Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara yang berbatasan langsung dengan negara Filipina.

“Kehadiran KAL Pulau Kabarauan ini, diharapkan TNI-AL mendapat dukungan penuh secara moral dari masyarakat Talaud dalam pelaksanaan tugas di wilayah perbatasan NKRI,” imbuhnya.

Kesempatan yang sama, Plt Bupati Kepulauan Talaud, Petrus Simon Tuange S.Sos, M.Si dalam sambutannya mengungkapkan, kondisi geografis Kabupaten Talaud sebagai wilayah kepulauan yang terdiri dari pulau-pulau.

“Ada delapan pulau berpenghuni dan sembilan pulau tak berpenghuni, ditambah sembilan puluh tujuh persen luas wilayahnya adalah lautan dengan tiga persen daratan. Adanya penambahan alutista memang sangat dibutuhkan. Kehadiran KAL Pulau Kabaruan patut diapresiasi,” ujar PLT Bupati Tuange.

Menurutnya, penambahan alutsista KAL bernama Pulau Kabaruan suatu pertanda bahwa negara hadir, dan negara peduli terhadap daerah perbatasan sehingga nelayan dapat merasa lebih aman dan nyaman.

“Mengingat sebelum beroperasi Lanal dan Posal-Posal di Talaud, sumber daya ikan kita sering dicuri nelayan negara tetangga seperti Filipina,” ungkap Tuange.

Diketahui, KAL Pulau Kabaruan disambut secara adat dan dilanjutkan dengan pengguntingan pita serta pecah kendi menjadi rangkaian resmi  penyambutan kapal patroli tersebut. Juga KAL Pulau Kabaruan 1-8-32 merupakan buatan anak bangsa dengan panjang dua belas meter, lebar tiga meter dengan kecepatan maksimum dua puluh knots.

Kapal ini juga memiliki teknologi navigasi dan penginderaan modern serta merupakan bagian dari Renstra TNI-AL dalam mewujudkan kekuatan pokok minimum essential force (MEF).(andi pusut)

 

BERITA LAIN:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *