Dua Pria Ditemukan Tewas di Dua Tempat Berbeda

MANADO, Meja Hijau – Sesosok mayat pria tanpa identitas ditemukan di perkebunan Gunung Bahu Desa Tiwoho, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Selasa malam, (24/04/2018).

Korban pertama kali ditemukan Alfrets Johanis (50), warga Desa Tiwoho Jaga V saat berburu tikus seorang diri, sekitar pukul 23.55 Wita.

Ketika mencari hewan buruannya, saksi Affrets Johanis tiba-tiba melihat sesosok tubuh manusia dalam posisi tertelungkup di dekat saluran air.

Tak seberapa lama saksi lalu memberitahu temuan tersebut kepada John Limbe (59), tetangganya yang saat itu berada di gubug tak jauh dari lokasi TKP.

Sekilas John Limbe kemudian langsung melapor kejadian tersebut ke Markas Polsek Wori. Setelah menerima laporan, Kapolsek Wori Iptu Karel Lasut bersama anggota-nya langsung terjun mendatangi TKP.

“Korban ditemukan sudah tewas tanpa pakaian. Wajahnya tidak dapat dikenali lagi,” ungkap IPTU Lasut.

Hasil pemeriksaan sementara, lanjut dia, tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan pada tubuh korban misterius itu.

“Jenasah korban lalu dievakuasi ke RSUP Kandou Manado untuk diperiksa lebih lanjut. Kasus ini masih akan diselidiki,” pungkas Lasut.

Di hari yang sama, seorang petani bernama Folly Piri (60), warga Desa Teep, Kecamatan Amurang Barat, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), juga ditemukan meninggal dunia di jalan raya antara Desa Kapitu-Desa Tewasen, Selasa (24/04/2018), sekitar pukul 11.00 Wita.

Jenasah Folly Piri warga Desa Teep ditemukan sudah tak bernyawa.

Korban ditemukan pertama kali warga sekitar tepatnya di perkebunan Sarewow dalam posisi tertelungkup. Disampingnya terdapat helm serta parang yang biasa digunakannya untuk berkebun.

Usai menerima informasi warga, personel dari Satuan Reskrim, Satuan Intelkam Polres Minsel dan Polsek Amurang langsung mendatangi TKP (Tempat Kejadian Perkara).

“Kami segera melakukan olah TKP, identifikasi, mengumpulkan keterangan sejumlah saksi kemudian mengevakuasi jenazah ke Rumah Sakit Kalooran Amurang,” terang Kasat Reskrim, AKP Arie Prakoso.

Lanjut dikatakan, pihaknya tak menermukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban Folly Piri. Diduga kuat korban meninggal dunia karena penyakit hipertensi yang selama ini dideritanya.

“Informasi dari pihak keluarga, korban memang memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi,” pungkasnya.(arya)

Baca juga: Diduga ‘Preteli’ Organ Jecky, Keluarga Beringas.......
Baca juga: Warga Philipina Gantung Diri
Baca juga: Warga Tapuang Ditemukan Tewas ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *